Pertumbuhan Ekonomi di Eks Karesidenan Pekalongan Capai 5,7%

Kamis, 07 Desember 2017 - 04:03 WIB
Pertumbuhan Ekonomi di Eks Karesidenan Pekalongan Capai 5,7%
Pertumbuhan Ekonomi di Eks Karesidenan Pekalongan Capai 5,7%
A A A
PEKALONGAN - Menjelang akhir tahun, Bank Indonesia Tegal mengadakan ritual tahunan bertajuk Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, sebagai bagian dari perpanjangan di tingkat nasional. Kali ini, pertemuan tahunan dihelat di Hotel Santika Pekalongan, Jawa Tengah, pada Rabu (6/12/2017).

Pertemuan membahas pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian termutakhir, tantangan, prospek, serta arah kebijakan Bank Indonesia. Pertemuan ini dihadiri oleh kepala daerah, pimpinan perbankan, pimpinan korporasi nonbank, dan akademisi.

Kepala Bank Indonesia Tegal, Joni Marsius, menekankan pentingnya penguatan momentum perekonomian dalam mendukung perbaikan ekonomi nasional. Di tengah pemulihan ekonomi global, ekonomi Indonesia pun mencatat penguatan. "Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia tetap terjaga tahun ini, ditopang kebijakan yang kredibel. Hal ini mendapat tanggapan positif dari berbagai lembaga, antara lain Standard & Poor’s yang menaikkan rating kredit Indonesia menjadi investment gride," jelas Joni.

Meskipun demikian, ekonomi Indonesia masih mengalami tantangan, baik global maupun domestik. Untuk itu, semua pemangku kebijakan perlu melanjutkan upaya-upaya memperkuat momentum pemulihan, dengan kebijakan ekonomi yang progresif.

Dan terkait kinerja perbankan di Eks Karesidenan Pekalongan, ia menyebut hal ini masih kuat, ditunjukkan dengan total pertumbuhan kredit yang relatif tinggi. "Stabilitas sistem keuangan di Eks Karesidenan Pekalongan masih relatif terjaga. Kinerja sektor korporasi di Eks Karesidenan Pekalongan pada triwulan III 2017 relatif mengalami perbaikan sejalan dengan kondisi perekonomian yang kembali tumbuh positif," lanjutnya.

Dan secara nasional, pertumbuhan ekonomi 2018 diyakini berada pada kisaran 5,1%-5,5%, terutama didorong permintaan domestik. Inflasi 2018 diperkirakan berada pada kisaran sasaran 3,5+1%. Pertumbuhan dana pihak ketiga dan kredit perbankan 2018 masing-masing diperkirakan sebesar 9-11% dan 10-12%. Defisit transaksi berjalan, meski diperkirakan sedikit meningkat, namun tetap di bawah 3% dari PDB.

Sementara dari regional, Bank Indonesia Tegal optimistis tahun ini, perekonomian di Eks Karesidenan Pekalongan tumbuh lebih tinggi dibandingkan nasional dan Jawa Tengah dengan angka kisaran 5,3%-5,7%. Sementara pada 2018 pertumbuhan juga diyakini akan lebih baik dari tahun 2017 pada kisaran 5,4%-5,8% dengan faktor pendorong pembangunan jalan tol dan investasi swasta yang meningkat.

Untuk inflasi tahun 2017, Bank Indonesia Tegal memproyeksikan akan sesuai dengan target nasional yaitu 4±1%, sementara di tahun 2018 target nasional akan turun menjadi 3,5±1%. "Di tengah berbagai tantangan, kita tidak dapat mengedepankan kepentingan sektoral, namun perlu menyamakan pandangan dan terus bersinergi menyatukan gerak langkah ke depan," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4673 seconds (0.1#10.140)