Turun! Harga BBM Pertamax dan Dex Series per 1 Desember Jadi Segini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Usai turun pada awal November lalu, harga jual bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi Pertamax Series dan Dex Series kembali melandai awal Desember ini.
Harga Pertamax per 1 Desember 2023 turun tipis menjadi Rp13.350 per liter dari Rp13.400 per liter, Pertamax Green 95 menjadi Rp14.900 per liter dari Rp15.000 per liter, Pertamax Turbo menjadi Rp15.350 per liter dari Rp 15.500 per liter, Dexlite menjadi Rp15.550 per liter, dan Pertamina Dex menjadi Rp16.200 per liter dari sebelumnya Rp17.750 per liter.
Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5% seperti di wilayah DKI Jakarta. Penetapan harga baru ini sudah sesuai dengan formula penetapan harga sesuai Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM nonsubsidi.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, sesuai dengan tren fluktuasi harga minyak dunia MOPS atau Argus dan mengacu pada formulasi harga sesuai Kepmen ESDM ini, maka perubahan berkala harga BBM nonsubsidi akan selalu terjadi.
"Karena fluktuasi ini, maka Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian harga jual Pertamax Series dan Dex Series. Karena trennya turun, maka harga jual produk BBM nonsubsidi Pertamina juga kembali turun berlaku 1 Desember 2023 ini, setelah sebelumnya juga turun pada November lalu," terang Irto di Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Irto menjelaskan, perubahan berkala menyesuaikan fluktuasi harga setiap bulannya, khusus pada periode tanggal 25 hingga tanggal 24 pada bulan sebelumnya. Perubahan harga sesuai tren fluktuasi ini menurutnya merupakan hal wajar dan boleh dilakukan oleh seluruh badan usaha sesuai regulasi yang berlaku.
Irto menambahkan, Pertamina Patra Niaga berkomitmen memastikan harga BBM nonsubsidi selalu kompetitif dan transparan bagi konsumen. Untuk itu, dia menjelaskan, Pertamina Patra Niaga terus melakukan evaluasi harga jual produk-produk BBM nonsubsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU) secara berkala sesuai dengan tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia acuan, yakni harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus serta nilai tukar rupiah.
Irto menambahkan, sebagai BUMN, Pertamina Patra Niaga juga akan
senantiasa menjaga harga BBM yang kompetitif dan terjangkau bagi masyarakat hingga ke pelosok negeri, tidak hanya di kota besar.
"Ini adalah wujud penyaluran dan penyediaan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability, bagaimana kami menetapkan harga yang kompetitif bagi masyarakat sekaligus memastikan distribusi hingga pelosok tetap dapat dilakukan dengan maksimal," pungkasnya.
Harga Pertamax per 1 Desember 2023 turun tipis menjadi Rp13.350 per liter dari Rp13.400 per liter, Pertamax Green 95 menjadi Rp14.900 per liter dari Rp15.000 per liter, Pertamax Turbo menjadi Rp15.350 per liter dari Rp 15.500 per liter, Dexlite menjadi Rp15.550 per liter, dan Pertamina Dex menjadi Rp16.200 per liter dari sebelumnya Rp17.750 per liter.
Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5% seperti di wilayah DKI Jakarta. Penetapan harga baru ini sudah sesuai dengan formula penetapan harga sesuai Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM nonsubsidi.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, sesuai dengan tren fluktuasi harga minyak dunia MOPS atau Argus dan mengacu pada formulasi harga sesuai Kepmen ESDM ini, maka perubahan berkala harga BBM nonsubsidi akan selalu terjadi.
"Karena fluktuasi ini, maka Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian harga jual Pertamax Series dan Dex Series. Karena trennya turun, maka harga jual produk BBM nonsubsidi Pertamina juga kembali turun berlaku 1 Desember 2023 ini, setelah sebelumnya juga turun pada November lalu," terang Irto di Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Irto menjelaskan, perubahan berkala menyesuaikan fluktuasi harga setiap bulannya, khusus pada periode tanggal 25 hingga tanggal 24 pada bulan sebelumnya. Perubahan harga sesuai tren fluktuasi ini menurutnya merupakan hal wajar dan boleh dilakukan oleh seluruh badan usaha sesuai regulasi yang berlaku.
Irto menambahkan, Pertamina Patra Niaga berkomitmen memastikan harga BBM nonsubsidi selalu kompetitif dan transparan bagi konsumen. Untuk itu, dia menjelaskan, Pertamina Patra Niaga terus melakukan evaluasi harga jual produk-produk BBM nonsubsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU) secara berkala sesuai dengan tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia acuan, yakni harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus serta nilai tukar rupiah.
Irto menambahkan, sebagai BUMN, Pertamina Patra Niaga juga akan
senantiasa menjaga harga BBM yang kompetitif dan terjangkau bagi masyarakat hingga ke pelosok negeri, tidak hanya di kota besar.
"Ini adalah wujud penyaluran dan penyediaan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability, bagaimana kami menetapkan harga yang kompetitif bagi masyarakat sekaligus memastikan distribusi hingga pelosok tetap dapat dilakukan dengan maksimal," pungkasnya.
(fjo)