Perbankan Tanah Air Perlu Manfaatkan Relasi Global Indonesia

Rabu, 06 Desember 2023 - 14:02 WIB
loading...
Perbankan Tanah Air...
Perbankan nasional harus manfaatkan hubungan multilateral pemerintah. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Walaupun dibayangi konflik geopolitik dan perlambatan ekonomi global , beberapa negara di kawasan Indo Pasifik masih memiliki optimisme untuk saling menopang dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan global.



Peneliti Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendi Manilet menilai, pentingnya perbankan untuk memanfaatkan hubungan multilateral antara Indonesia dan negara-negara lain. Sebab, rasio kredit terhadap PDB di Indonesia masih relatif kecil dibandingkan dengan beberapa negara lain, terutama di Asia.

Menurut Yusuf, perbankan masih punya ruang untuk menyalurkan kredit, termasuk di dalamnya kredit ekspor untuk menopang aktivitas perekonomian nasional, seperti aktivitas industri manufaktur, ekspor untuk produk pertanian, dan ekspor produk UMKM.

“Selain penyaluran kredit, bank juga bisa menjadi semacam analis bagi beragam pelaku usaha untuk memetakan potensi dan risiko yang kemudian dapat muncul dalam suatu aktivitas perdagangan internasional sehingga eksportir dari beragam sektor itu bisa mengambil keputusan yang lebih baik,” ujar dia dikutip Rabu (6/12/2023).

Yusuf menambahkan, penetrasi perbankan ke perdagangan internasional juga memiliki tantangan, di antaranya risiko kredit dari kemampuan debitur untuk membayar kredit, kondisi perekonomian global yang bisa berubah sewaktu-waktu, kebutuhan kredit dari beragam lapangan usaha, hingga perbedaan hukum dan peraturan tentang ekspor impor di negara-negara tujuan ekspor.

“Analisisnya tentu saja akan lebih dalam dibandingkan dengan membiayai aktivitas ekonomi dalam negeri, tetapi hal itu sangat mungkin terjadi bagi bank yang memiliki kapasitas global,” katanya.

Seperti diketahui, saat ini Indonesia telah memiliki Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang dapat dijadikan sebagai landasan untuk membuka komunikasi yang intensif terhadap kerja sama dagang yang saling menguntungkan antara Indonesia, ASEAN, dan negara-negara Indo Pasifik.

Salah satu negara yang telah memiliki hubungan dagang jangka panjang dan merupakan mitra strategis Indonesia adalah Jepang. Pada 2022, kerja sama bilateral antara Indonesia dan Jepang di sektor perdagangan mencapai USD34,79 miliar atau meningkat 33,35% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, belum lama ini juga mengajak pemerintah Jepang memperkuat kolaborasi dan kerja sama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dan pengembangan ekonomi kreatif sebagai sektor yang membuka lebih banyak peluang investasi di Indonesia.

Selain mitra dagang, budaya Jepang juga menjadi budaya alternatif yang disukai masyarakat Indonesia. Hal ini turut menciptakan ceruk pasar tersendiri, termasuk event akbar Festival Jak Japan Matsuri yang baru-baru ini digelar.

Jak-Japan Matsuri memfasilitasi warga Jepang di Indonesia dan warga Indonesia yang memiliki ketertarikan dengan budaya Jepang.

Salah satu bank yang rutin menunjukkan dukungannya pada Jak-Japan Matsuri adalah Danamon, bersama dengan Adira Finance dan MUFG Bank. Daisuke Ejima, Direktur Utama Danamon mengatakan bahwa dukungan Danamon bersama MUFG dan Adira Finance terhadap Jak-Japan Matsuri sebagai wadah penguatan hubungan dan kolaborasi Indonesia dan Jepang mencerminkan sinergi di antara grup ini.



“Danamon sebagai hybrid bank memiliki posisi unik yang dapat menggabungkan pengalaman serta jaringan lokal Danamon yang kuat bersama Adira Finance sebagai anak perusahaan, dan didukung oleh jaringan global serta kapabilitas luas dan berskala internasional yang dimiliki MUFG,” kata Daisuke.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1265 seconds (0.1#10.140)