Blusukan ke Pasar Kota Serang, Siti Atikoh Dapati Harga Cabai Masih Mahal
loading...
A
A
A
SERANG - Siti Atikoh Suprianti , istri calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo , berharap agar kondisi harga kebutuhan pokok yang masih melambung tinggi bisa segera stabil. Saat blusukan ke Pasar Rau di Jalan Kyai H. Abdul Latif, Cimuncang, Kota Serang, Banten, Senin (11/12), Atikoh mendapati harga cabai masih di kisaran Rp120 ribu per kilogram.
Mulanya Atikoh menyambangi pedagang untuk membeli cabai. Ia lantas bertanya kepada pedagang tersebut mengenai harga cabai saat ini.
"Berapa harganya?" tanya Atikoh.
"120 (ribu rupiah)," jawab pedagang cabai.
"Ini sudah mulai stabil?" tanya Atikoh kembali.
"Masih tinggi, bu," timpal pedagang.
Atikoh mengatakan saat dirinya mendatangi pasar di Yogyakarta beberapa waktu lalu, harga cabai sudah menyentuh Rp130 ribu per kilogram.
"Kemarin ketika di Yogyakarta Rp130.000 per kilogram, di sini enggak jauh beda, Rp120.000. Kemudian cabai kriting ini juga sama, Rp120.000," kata Atikoh.
Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) ini mengamini jika harga cabai di pasaran masih tinggi. Ia berharap ke depan harga cabai bisa turun.
"Masih tinggi. Harganya tidak terlalu njomplang (berbeda, red) dengan harga-harga pasar lain. Ya moga-moga nanti bisa (turun)," sambungnya.
Atikoh menilai pemerintah seharusnya memiliki manajemen yang baik dalam menyelesaikan persoalan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi.
"Memang harus ada intervensi dari pemerintah. Ketika harga rendah, itu hasil dari petani bisa ditampung kemudian nanti dikeluarkan ketika harganya bagus," imbuhnya.
Lebih lanjut Istri capres nomor urut 3 ini berharap agar harga-harga kebutuhan pokok tetap stabil di akhir tahun.
"Jadi dua-duanya (konsumen dan pedagang) harus, saling menguntungkan. Kalau harga stabil, insya Allah akan menguntungkan kedua belah pihak," pungkasnya.
Mulanya Atikoh menyambangi pedagang untuk membeli cabai. Ia lantas bertanya kepada pedagang tersebut mengenai harga cabai saat ini.
"Berapa harganya?" tanya Atikoh.
"120 (ribu rupiah)," jawab pedagang cabai.
"Ini sudah mulai stabil?" tanya Atikoh kembali.
"Masih tinggi, bu," timpal pedagang.
Atikoh mengatakan saat dirinya mendatangi pasar di Yogyakarta beberapa waktu lalu, harga cabai sudah menyentuh Rp130 ribu per kilogram.
"Kemarin ketika di Yogyakarta Rp130.000 per kilogram, di sini enggak jauh beda, Rp120.000. Kemudian cabai kriting ini juga sama, Rp120.000," kata Atikoh.
Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) ini mengamini jika harga cabai di pasaran masih tinggi. Ia berharap ke depan harga cabai bisa turun.
"Masih tinggi. Harganya tidak terlalu njomplang (berbeda, red) dengan harga-harga pasar lain. Ya moga-moga nanti bisa (turun)," sambungnya.
Atikoh menilai pemerintah seharusnya memiliki manajemen yang baik dalam menyelesaikan persoalan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi.
"Memang harus ada intervensi dari pemerintah. Ketika harga rendah, itu hasil dari petani bisa ditampung kemudian nanti dikeluarkan ketika harganya bagus," imbuhnya.
Lebih lanjut Istri capres nomor urut 3 ini berharap agar harga-harga kebutuhan pokok tetap stabil di akhir tahun.
Baca Juga
"Jadi dua-duanya (konsumen dan pedagang) harus, saling menguntungkan. Kalau harga stabil, insya Allah akan menguntungkan kedua belah pihak," pungkasnya.
(uka)