Beroperasi Juni 2018, AP II Kebut Fasilitas Bandara Kertajati

Senin, 22 Januari 2018 - 23:03 WIB
Beroperasi Juni 2018, AP II Kebut Fasilitas Bandara Kertajati
Beroperasi Juni 2018, AP II Kebut Fasilitas Bandara Kertajati
A A A
BANDUNG - Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, jalan panjang Kerja Sama Operasi (KSO) yang sudah sejak lama dijajaki PT BIJB dan PT AP II ini akhirnya disepakati akhir pekan lalu. Menurutnya, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengambil jalan tengah dari dua penawaran yang diajukan PT BIJB dan PT AP II.

(Baca Juga: AP II dan BIJB Teken Kesepakatan Pengelolaan Bandara Kertajati
Dari pertemuan itu, izin Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) untuk Bandara Kertajati yakni 17 tahun. "Kerja sama penyelenggaraan Bandara Kertajati dengan PT AP II ini terkait dengan penggunaan BUBU, PT AP II berhak atas pengoperasian dan pemeliharaan Bandara Kertajati," terangnya saat penandatanganan kesepakatan KSO, Senin (22/1/2018).

Terang Virda, selain kerja sama pengelolaan Bandara Kertajati, poin-poin lain yang disepakati, di antaranya akan ada transfer of knowledge dari PT AP II kepada PT BIJB dalam hal pengelolaan kebandarudaraan. Sehingga, saat perjanjian KSO berakhir, PT BIJB bisa mengelola Bandara Kertajati secara mandiri.

Dengan hadirnya PT AP II sebagai pengelola Bandara Kertajati, tambah Virda, pihaknya semakin optimistis Bandara Kertajati akan beroperasi Juni 2018 mendatang. Sejak kesepakatan tersebut tercapai, PT AP II langsung melakukan ekuitas langsung (direct equity) dengan rencana memperpanjang landasan pacu (runway) menjadi 3.000 meter dari yang telah terbangun sepanjang 2.500 meter.

"Komponen seperti airfield lighting system dan rambu-rambu lainnya sudah terpasang. Dibutuhkan panjang minimal 3.000 meter agar bisa didarati pesawat berbadan besar, seperti Boeing 777," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT AP II Muhammad Awaludin mengatakan, pihaknya hadir di Bandara Kertajati sebagai operator sekaligus investor. Kini, PT AP II tengah menyiapkan langkah cepat terkait Operation Readliness and Airport Transport (ORAT) berkaitan dengan penyediaan fasilitas, sumber daya manusia, infrastruktur, dan sistem kebandarudaraaan.

"Kalau target Mei (2018) soft launching tentu sebelum Mei kita harus tuntas semuanya," ujarnya seraya mengatakan, pihaknya pun sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp350 miliar untuk pembangunan runway tambahan sepanjang 500 meter.

Awaludin sangat optimistis meraih sukses dalam pengelolaan Bandara Kertajati. Terlebih, traffic penumpang pesawat di Bandara Soekarno Hatta sudah sangat padat. Dia menyebutkan, selama 2017 lalu, sebanyak 70 juta penumpang pesawat menggunakan Bandara Soekarno-Hatta.

"Melihat tingkat kepadatannya cukup tinggi, Bandara Kertajati dapat menjadi alternatif, sehingga beban traffic akan tersebar. Proyeksi tahun ini paling tidak dua juta penumpang sudah dialihkan ke Kertajati, hanya untuk dua bulan pertama," sebut Awaludin yakin.

Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro pun mengaku bersyukur atas kesepakatan yang telah diperoleh PT BIJB dan PT AP II tersebut. Bambang berharap, melalui kesepakatan KSO ini, kerja sama di antara dua belah pihak bisa saling menguntungkan.

"KSO 17 tahun bisa menjadi pembelajaran yang baik, ini bisa ditanamkan. Setelah 17 tahun, operasional bandara bisa oleh PT BIJB. Karena undang-undang pun menyebutkan, BUBU itu tidak hanya oleh AP I dan II, tapi terbuka," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4523 seconds (0.1#10.140)