PLN EPI Inisiasi Program Desa Berdaya Energi di Gunung Kidul

Sabtu, 16 Desember 2023 - 08:03 WIB
loading...
PLN EPI Inisiasi Program Desa Berdaya Energi di Gunung Kidul
Pelatihan, pendampingan dan pembuatan pakan ternak dan pupuk organik yang digelar PLN EPI di Kelurahan Karang Asem dan Gombang, Gunung Kidul, Yogyakarta. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menginisiasi Program CSR Desa Berdaya Energi untuk mendorong kesejahteraan masyarakat dan lingkungan di Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Program CSR tersebut merupakan hasil kajian pemetaan sosial telah disusun sebelumnya di Kelurahan Gombang dan Karang Asem, Gunung Kidul.

Dari hasil kajian yang telah dilakukan, PLN EPI akan melaksanakan 16 program CSR prioritas dan 16 program CSR pendukung pada periode 2023-2026. "Sebagai langkah awal, pihaknya melaksanakan dua program prioritas CSR Pemberdayaan Masyarakat yakni pelatihan, pendampingan dan pembuatan pakan ternak dan pupuk organik di Kelurahan Karang Asem dan Gombang, Gunung Kidul," ungkap Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara melalui siaran pers, Sabtu (16/12/2023).



Vice President (VP) Pengembangan Bisnis Pemasaran dan Perencanaan Biomassa PLN EPI Anita Puspita Sari mengungkapkan, Program Desa Berdaya Energi ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendorong target Net Zero Emission (NZE) dan keberlanjutan bisnis.

Di Dua Kalurahan ini pada Maret lalu, PLN EPI bekerja sama dengan Keraton Yogyakarta dan Pemerintah DIY, melakukan penanaman 50.000 bibit tanaman Kaliandra, Gmelina (jati putih), Gamal dan Indigofera di 30 hektar lahan Sultan Ground serta tanah kas desa yang rantingnya dapat dimanfaatkan untuk co-firing Biomassa PLN pada pembangkit di PLTU Pacitan dan daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak warga di Gunungkidul.

Sekretaris PLN EPI Mamit Setiawan mengatakan, selama tiga tahun ke depan di dua kalurahan, PLN EPI akan memprioritaskan pada program pemberdayaan ekonomi, program lingkungan, program sosial budaya dan program kesehatan masyarakat.

Ketua Bebadan Pangreksa Loka Keraton Ngayogyakarta Raden Mas Gusthilantika Marrel Suryokusumo meyakini program CSR PLN EPI ini berdampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat. Program kerja sama dengan keraton ini, kata dia, selain memberikan manfaat secara lokal dan nasional, juga mendukung energi hijau.

"Pesan Ngarsa Dalem adalah agar program ini bisa terus berjalan dan berkelanjutan. Program perintis ini mungkin masih dilakukan percobaan, maka ada yang tumbuh dan tidak, itu tidak apa-apa. Namun bagaiamana caranya agar berkesinambungan," tegasnya.

Pelatihan pembuatan pakan silase dan fermentasi pakan ternak dilatarbelakangi dari kelangkaan pakan ternak di dua kalurahan saat musim kemarau. Sementara kalurahan memiliki potensi sumber daya alam yang bisa menjadi solusi dari isu tersebut, dimana pada musim panen limbah pertanian dari padi, ketela, dan jagung sangat melimpah. Limbah pertanian tersebut dapat disimpan dengan metode pakan silase untuk digunakan pada musim kemarau dan bisa membantu menekan biaya pakan ternak.



Untuk itu PLN EPI mengajak Prof Gunawan dari BRIN Jogjakarta memberikan pelatihan pembuatan pakan silase dan fermentasi pakan ternak kepada Gapoktan Tani Mulya dari Gombang dan Gapoktan Asem Mulyo dari Karang Asem selama tiga hari. PLN EPI juga akan memberikan bantuan alat sapras pembuatan silase, studi banding ke Bank Pakan Kelompok Tani Margomulyo Gunung Kidul serta pendampingan selama tiga bulan.

Sedangkan untuk pupuk organik, PLN EPI menggandeng Dr Joko Nugroho dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM untuk memberikan pelatihan selama 7 hari. Selain pelatihan, PLN EPI juga mengajak gapoktan setempat untuk berkunjung ke Bumdes Kemudo Makmur Klaten dan memberikan pendampingan selama 3 bulan.

Mamit mengatakan, kedua program ini merupakan bentuk dukungan dan komitmen PLN EPI melakukan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. "Melalui program Desa Berdaya Energi ini PLN EPI berharap dapat ikut meningkatkan transaksi kegiatan pertanian dan peternakan, menjaga kualitas lingkungan hidup, mengoptimalisasi modal sosial budaya serta turut berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat," tutup Mamit.
(fjo)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1280 seconds (0.1#10.140)