Menpar Arief: Fenomena Alam Bisa Menjadi Destinasi Wisata

Rabu, 31 Januari 2018 - 23:31 WIB
Menpar Arief: Fenomena Alam Bisa Menjadi Destinasi Wisata
Menpar Arief: Fenomena Alam Bisa Menjadi Destinasi Wisata
A A A
JAKARTA - Fenomena alam gerhana bulan total (super blue blood moon) yang terjadi pada hari ini, membuat masyarakat euforia menyaksikan gerhana bulan total pada Rabu (31/1/2018).

Banyak masyarakat memanfaatkan fenomena alam ini dengan bersembahyang dan nobar (nonton bareng), salah satunya Menteri Pariwisata Arief Yahya yang bersama jajarannya melakukan nobar dari atap Gedung Sapta Pesona di Kawasan Medan Merdeka, Jakarta.

Pada kesempatan tersebut, Arief lantas memperkenalkan istilah baru, yaitu destinasi waktu. Arief mengatakan, gerhana bulan total yang dilengkapi tiga fenomena sekaligus seperti ini bisa disebut sebagai destinasi waktu karena terjadi 152 tahun lalu dan baru akan terjadi 192 tahun lagi.

"Enggak akan bisa manusia umumnya ketemu lagi fenomena ini. Fenomena alam ini bisa terjadi kapan saja dan bisa kita jadikan sebagai destinasi waktu," tuturnya, Rabu (31/1/2018).

Ditanya soal potensi gerhana bulan terhadap pergerakan wisatawan, menurut Arief potensinya memang tidak sebesar seperti saat gerhana matahari total pada Maret 2016 silam. Pasalnya, saat itu gerhana matahari total bisa dilihat di 10 titik wilayah Indonesia, dan negara lainnya tidak banyak yang mengalami. Menyadari potensi ini, Kemenpar bersama industri pariwisata pun gencar mempromosikan setahun sebelumnya.

"Artinya, gerhana matahari total waktu itu lebih ekslusif sehingga gaungnya lebih besar, sedangkan gerhana bulan total ini bisa dilihat hampir di semua wilayah Indonesia dan di negara lain juga. Sensasi menyaksikannya juga jauh lebih lebih tinggi saat gerhana matahari total karena fenomenanya dari terang terbitlah gelap. Kalau yang ini malam tidak terlalu terasa," tuturnya.

Menyoal destinasi waktu, Arief mengharapkan dukungan lembaga terkait seperti Lapan untuk memberikan masukan dan informasi terkait kapan saja waktu akan terjadi fenomena langka seperti halnya supermoon. Sehingga, fenomena alam ini juga bisa dikreasikan menjadi produk wisata dan menggerakkan wisatawan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6635 seconds (0.1#10.140)