Genjot Produksi Pertanian, Kementan Siapkan Embung Penampung Air

Senin, 18 Desember 2023 - 21:07 WIB
loading...
Genjot Produksi Pertanian,...
Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan, memasuki musim penghujan Kementan melakukan berbagai langkah untuk menggenjot produktivitas pertanian, salah satunya membuat wadah embung air. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Memasuki musim penghujan Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan berbagai langkah untuk menggenjot produktivitas pertanian dengan salah satunya membuat wadah embung air untuk pertanian. Hal itu dilakukan oleh Program UPLAND dalam salah satu programnya pengembangan infrastruktur irigasi.

Embung penampungan air yang selalu terisi di musim penghujam dapat digunkanan oleh petani agar tidak khawatir lagi terhadapnya kukurangan air. "El-nino harus menjadi salah satu pembelajaran pertanian. Sebab dampaknya tidak hanya di Indonesia tapi dunia. Terjadinya krisis pangan yang mengancam duania," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangan tertulis, Senin (18/12/2023).

Arman mengatakan, selain pembuatan embung, UPLAND Project melakukan pembangunan irigasi lain program pengembangan prasarana. Semuanya dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, selain embung irigasi yang dilakukan UPLAND yakni meliputi Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), irigasi perpompaan atau perpipaan dan kelengkapannya. Irigasi air tanah, dam parit, dan long storage.

"Pembangunan infrastruktur irigasi dilakukan tidak lain sebagai suport UPLAND kepada petani agar terus dapat produksitf sehingga tetap mendapatkan nilai ekonomi," katanya.

Ali menyampaikan, pihaknya telah mengembangkan irigasi di 13 kabupaten dengan memegang konsep integrasi antara sektor hulu (on farm) dan pasca panen (off farm). Hal itu dilakukan melalui kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund For Agricultural Development (IFAD).

Kabupaten Banjarnegara dengan luas lahan 500 hektare mampu mengintegrasikan komoditas kopi dengan ternak domba, Lebak seluas 450 hektare lahan untuk area manggis, Garut seluas 200 hektare area bibit kentang, Tasikmalaya seluas 500 hektare area padi organik.

Selanjutnya Subang seluas 1.165 hektare area manggis, Minahasa Selatan seluas 840 hektare area kentang, Gorontalo seluas 70 hektare area Pisang Gape, Lombok Timur seluas 811 hektare area bawang putih, Purbalingga seluas 320 hektare area kambing dan lada putih.

Ada juga Malang seluas 300 hektare area bawang merah, Magelang seluas 2.000 hektare area padi organik, Sumenep seluas 460 hektare area bawang merah, dan Sumbawa seluas 800 hektare area dengan komoditi bawang merah.

Pembangunan infrastruktur irigasi harus sesuai dengan ketentuan seperti harus bedasarkan hasil survey, Investigasi dan Desain (SID) oleh tim teknis. Lokasi dilengkapi dengan peta geospasial dan tersedianya sumber air, serta mekanisme bantuan sesuai dengan AWPB dan Procurement Plan.

"Selain infrastruktur irigasi UPLAND juga membantu infrastruktur jalan usaha tani, alat dan mesin pertanian serta alat pengolahan pasca panen," lanjutnya

Dari rekap realisasi fisik terbaru, UPLAND telah membangun infrastruktur irigasi diantaranya terasering seluas 457 ha, Embung/Dam Parit sebanyak 111 unit, bak retensi seluas 100 ha, sistem irigasi seluas 1.974 ha, Saluran Irigasi sepanjang 118 km, dan perpipaan sebanyak 257 unit.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1277 seconds (0.1#10.140)