Mendominasi Pengolahan Harta Karun Rare Earth, China Larang Transfer Teknologi

Sabtu, 23 Desember 2023 - 09:26 WIB
loading...
Mendominasi Pengolahan Harta Karun Rare Earth, China Larang Transfer Teknologi
China, yang menyandang label produsen top dunia untuk Logam tanah jarang atau rare earth, melarang ekspor teknologi untuk mengekstraksi dan memisahkan bahan-bahan penting mineral langka tersebut. Foto/Dok Reuters
A A A
BEIJING - China , yang menyandang label produsen top dunia untuk logam tanah jarang atau rare earth , melarang ekspor teknologi untuk mengekstraksi dan memisahkan bahan-bahan penting mineral langka tersebut. Langkah terbaru itu untuk melindungi dominasi China atas beberapa logam strategis.



Tanah jarang adalah sekelompok 17 logam yang digunakan untuk membuat magnet, dimana mengubah daya menjadi gerak untuk digunakan dalam kendaraan listrik, turbin angin, dan elektronik.

Ketika negara-negara Barat mencoba meluncurkan operasi pemrosesan tanah jarang mereka sendiri, larangan China ini diperkirakan akan memiliki dampak terbesar.



Rare earth diketahui telah menjadi harta karun yang sangat langka dan diburu dunia, lantaran peran pentingnya dalam pembuatan baterai kendaraan listrik, perlatan medis hingga senjata militer. Di amana saat ini, China memiliki monopoli atas penyulingan.

"Ini harus menjadi seruan keras bahwa ketergantungan pada China untuk sektor manapun dari rantai nilai tidak berkelanjutan," kata Nathan Picarsic, salah satu pendiri perusahaan konsultan geopolitik Horizon Advisory.

Kementerian perdagangan China pada Desember tahun lalu membuka opini publik tentang langkah potensial untuk menambahkan teknologi apa saja yang bisa dimasukkan ke dalam "Katalog Teknologi yang Dilarang dan Dibatasi dari Ekspor."

China akhirnya melarang ekspor teknologi produksi untuk logam tanah jarang dan bahan paduan serta teknologi untuk menyiapkan rare earth magnets.

Tujuan katalog tersebut diklaim China, di antaranya untuk melindungi keamanan nasional dan kepentingan publik.
China telah secara signifikan memperketat aturan ekspor beberapa logam tahun ini, di tengah pertempuran yang meningkat dengan Barat atas kendali mineral kritis.

Mereka memperkenalkan izin ekspor untuk bahan pembuatan chip gallium dan germanium pada bulan Agustus, diikuti oleh persyaratan serupa untuk beberapa jenis grafit sejak 1 Desember.

"China terdorong untuk mempertahankan dominasi pasarnya," kata Don Swartz, CEO American Rare Earths (ARR. AX), yang mengembangkan tambang tanah jarang dan fasilitas pemrosesan di Wyoming. "Ini sekarang perlombaan."

Perlawanan Barat

Langkah untuk melindungi teknologi tanah jarangnya dilakukan China, ketika Eropa dan Amerika Serikat berebut untuk melepaskan diri dari tanah jarang China, yang menyumbang hampir 90% dari output olahan global.

China telah menguasai proses ekstraksi pelarut untuk memurnikan mineral strategis, dimana MP Materials (MP. N) dan perusahaan tanah jarang Barat lainnya sedang mencobanya karena kompleksitas teknis dan masalah polusi.

Saham MP, yang mulai meningkatkan pemrosesan tanah jarang di California, perlahan-lahan melonjak lebih dari 10% pada hari Kamis setelah langkah China. Perusahaan belum menanggapi permintaan komentar seperti dilansir Reuters, terkait masalah ini.

Sementara itu Ucore Rare Metals (UCU.V) mengatakan, bahwa mereka telah menyelesaikan commissioning fasilitas untuk menguji teknologi pemrosesan tanah jarang milik mereka sendiri, yang didanai sebagian oleh Departemen Pertahanan AS.

"Teknologi baru akan diperlukan untuk mengungguli cengkeraman China di bidang-bidang penting ini," kata CEO Ucore, Pat Ryan.

Saham Ucore terpantau naik lebih dari 16%.

Tidak jelas sejauh mana teknologi tanah jarang China sebenarnya diekspor. Beijing telah mengecilkan ekspornya selama bertahun-tahun, kata Constantine Karayannopoulos, mantan CEO Neo Performance Materials (NEO. TO), yang memisahkan tanah jarang di Estonia.

"Pengumuman ini hanya memformalkan apa yang semua orang tahu," kata Karayannopoulos.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1141 seconds (0.1#10.140)