Sambangi Perajin Mebel di Sukoharjo, Ganjar Pranowo Dorong Digitalisasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menemui para perajin mebel di Tempuran, Bulakan, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Selasa (26/12/2023).
Pada kesempatan tersebut, Ganjar mendorong para perajin mebel (furniture) agar mulai mengoptimalkan sarana digital untuk memperluas penetrasi pasar dan meningkatkan daya saing industri mebel nasional.
Ganjar mengungkapkan untuk memperluas pasar, pelaku usaha tidak cukup hanya mengandalkan acara-acara pameran yang biasa digelar oleh instansi pemerintahan, baik itu pemerintah daerah maupun kementerian.
“Ada banyak cara, tidak hanya lokasi yang strategis ketika pameran, tapi sudah harus mulai masuk pamerannya ke dunia digital,” kata Ganjar saat bincang-bincang dengan ratusan pengerajin mebel.
Penggunaan sarana digital tersebut, lanjut Ganjar, bisa melalui website-website penting, sehingga pemasarannya bisa tiap hari dan semua orang bisa mengakses. Selain website, Ganjar juga menyarankan memanfaatkan media sosial. Dia mencontohkan akun media sosial itu bisa menggunakan nama “Furniture Bulakan.”
“Produk mebel yang bagus, sudah dikurasi, bisa ditempatkan di situ. Kalau tidak website juga akun medsos. Biasanya banyak konsumen, apalagi luar negeri, mereka order berdasarkan desain, dan sekarang hampir semua pembeli ya, biasanya minta desain sesuai keinginan mereka,” lanjut Ganjar.
Seperti diketahui, pengembangan UMKM dan Koperasi menjadi salah satu program prioritas pasangan capres cawapres Ganjar-Mahfud. Dalam 21 Program Sat Set untuk mewujudkan ‘Indonesia Sehat, Terampil dan Berdaya’, Ganjar-Mahfud memiliki 10 Program Indonesia Berdaya, dimana di dalamnya memuat program Mudah Berusaha, yang fokus pada UMKM dan wirausaha, dengan target 8 Juta Pengusaha Mikro Maju.
Program '8 Juta Pengusaha Mikro Maju' dirancang untuk membantu perkembangan dan pembangunan UMKM dan koperasi di Indonesia melalui fasilitas kemudahan berusaha dari segi reformasi regulasi termasuk pelatihan. Program ini memastikan kepastian hukum, modal usaha yang lebih besar dan pelatihan dan bantuan masuk ke pasar ekonomi.
Penguatan dan peningkatan pengetahuan merupakan bagian penting dalam pengembangan UMKM dan koperasi. “Inkubasi dan klinik bisnis, akan memainkan peran peningkatan pengetahuan, serta literasi. Di sini akan lahir UMKM baru serta kualitas yang meningkat dari UMKM eksisting, termasuk penggunaan teknologi digital,” tutup Ganjar.
Pada kesempatan tersebut, Ganjar mendorong para perajin mebel (furniture) agar mulai mengoptimalkan sarana digital untuk memperluas penetrasi pasar dan meningkatkan daya saing industri mebel nasional.
Ganjar mengungkapkan untuk memperluas pasar, pelaku usaha tidak cukup hanya mengandalkan acara-acara pameran yang biasa digelar oleh instansi pemerintahan, baik itu pemerintah daerah maupun kementerian.
“Ada banyak cara, tidak hanya lokasi yang strategis ketika pameran, tapi sudah harus mulai masuk pamerannya ke dunia digital,” kata Ganjar saat bincang-bincang dengan ratusan pengerajin mebel.
Baca Juga
Penggunaan sarana digital tersebut, lanjut Ganjar, bisa melalui website-website penting, sehingga pemasarannya bisa tiap hari dan semua orang bisa mengakses. Selain website, Ganjar juga menyarankan memanfaatkan media sosial. Dia mencontohkan akun media sosial itu bisa menggunakan nama “Furniture Bulakan.”
“Produk mebel yang bagus, sudah dikurasi, bisa ditempatkan di situ. Kalau tidak website juga akun medsos. Biasanya banyak konsumen, apalagi luar negeri, mereka order berdasarkan desain, dan sekarang hampir semua pembeli ya, biasanya minta desain sesuai keinginan mereka,” lanjut Ganjar.
Seperti diketahui, pengembangan UMKM dan Koperasi menjadi salah satu program prioritas pasangan capres cawapres Ganjar-Mahfud. Dalam 21 Program Sat Set untuk mewujudkan ‘Indonesia Sehat, Terampil dan Berdaya’, Ganjar-Mahfud memiliki 10 Program Indonesia Berdaya, dimana di dalamnya memuat program Mudah Berusaha, yang fokus pada UMKM dan wirausaha, dengan target 8 Juta Pengusaha Mikro Maju.
Program '8 Juta Pengusaha Mikro Maju' dirancang untuk membantu perkembangan dan pembangunan UMKM dan koperasi di Indonesia melalui fasilitas kemudahan berusaha dari segi reformasi regulasi termasuk pelatihan. Program ini memastikan kepastian hukum, modal usaha yang lebih besar dan pelatihan dan bantuan masuk ke pasar ekonomi.
Penguatan dan peningkatan pengetahuan merupakan bagian penting dalam pengembangan UMKM dan koperasi. “Inkubasi dan klinik bisnis, akan memainkan peran peningkatan pengetahuan, serta literasi. Di sini akan lahir UMKM baru serta kualitas yang meningkat dari UMKM eksisting, termasuk penggunaan teknologi digital,” tutup Ganjar.
(nng)