Percepatan Swasembada Gula Nasional, Wamen BUMN: Dijaga dari Hulu hingga Hilir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri atau Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi fokus PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group dalam mewujudkan percepatan swasembada gula nasional dan keberpihakannya kepada petani. Saat ini PTPN Group memang terus mewujudkan percepatan swasembada gula nasional.
“Untuk mencapai itu semua, tentu perlu ada upaya khusus yang harus dijaga dari hulu hingga hilirnya,” ujar Tiko, sapaan akrabnya, saat melakukan kunjungan kerja ke kebun HGU Lumajang PTPN I Regional 4, dikutip Kamis (28/12/2023).
Dalam kunjungam yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi tanam perdana Kebun Benih Datar 24/25, Wamen Tiko didampingi oleh sejumlah jajaran Direksi Holding Perkebunan Nusantara, dan Direksi PTPN IV (Subholding PalmCo), Direksi PTPN I (Subholding SupportingCo) dan Direksi PT Sinergi Gula Nusantara (Subholding SugarCo).
Menurut Tiko untuk menjaga kelangsungan ekonomi Indonesia, dibutuhkan effort khusus agar swasembada pangan bisa diwujudkan. Kemudian juga mampu menghasilkan varietas bibit unggul, yang bisa menghasilkan domestic variety produktif di tanah Indonesia.
Tiko menekankan agar ekosistem tersebut terus dijaga bersama, mulai dari pembibitannya hingga pengelolaan kebun. Research and development mengenai produktivitas dan efisiensi, disiplin dalam mengelola kebun, pengelolaan keuangan dan komersial, maupun neraca perusahaan harus menjadi satu kesatuan.
"Sehingga, nanti ke depannya PTPN bisa bangkit dari sisi produksi,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Holding PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menyampaikan bahwa kunjungan Wakil Menteri BUMN menjadi salah satu bentuk stimulus semangat bagi para planters PTPN Group untuk bisa kembali menorehkan sejarah.
“Jika cerita tentang tebu itu cerita tentang sejarah, bagaimana kita mengembalikan sejarah tersebut. Maka kewajiban PTPN ke depan itu akan membangun inkubasi-inkubasi kepada masyarakat, melakukan pelatihan-pelatihan dan penyuluhan-penyuluhan. Kita akan menyiapkan itu untuk kembali memperbaiki tata kelola tebu rakyat,” ungkap Ghani.
Lebih lanjut Ghani mengatakan, ke depan selain memperbaiki areal HGU, PTPN Group juga terus berupaya melakukan perbaikan guna membantu para petani. “Sekali lagi, kunjungan Bapak menjadi sumber motivasi bagi kita untuk mewujudkan harapan pemerintah,” ucap Ghani.
Mengakhiri kunjungan kerjanya, Wamen BUMN juga turut menyaksikan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) antara Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) M. Abdul Ghani dengan Direktur Utama PTPN IV (Subholding PalmCo) Jatmiko Krisna Santosa, terkait kerja sama operasi Kebun Sei Meranti, Kebun Bukit Tujuh, dan Pabrik Kelapa Sawit Sei Meranti Milik PTPN III (Persero).
Selain itu, juga penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktur Utama PTPN I (SupportingCo) Teddy Yunirman Danas dengan Direktur Utama PTPN IV (PalmCo) Jatmiko Krisna Santosa terkait Pengelolaan Kebun, Pabrik Kelapa Sawit dan Pabrik Pengolahan Inti Sawit Milik PT Perkebunan Nusantara I, serta Direktur Utama PTPN I (SupportingCo) Teddy Yunirman Danas dengan Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SugarCo) Aris Toharisman, terkait Kerja Sama Operasi (KSO) Aset Bisnis Gula On-farm antara PTPN I dengan PT Sinergi Gula Nusantara.
“Untuk mencapai itu semua, tentu perlu ada upaya khusus yang harus dijaga dari hulu hingga hilirnya,” ujar Tiko, sapaan akrabnya, saat melakukan kunjungan kerja ke kebun HGU Lumajang PTPN I Regional 4, dikutip Kamis (28/12/2023).
Dalam kunjungam yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi tanam perdana Kebun Benih Datar 24/25, Wamen Tiko didampingi oleh sejumlah jajaran Direksi Holding Perkebunan Nusantara, dan Direksi PTPN IV (Subholding PalmCo), Direksi PTPN I (Subholding SupportingCo) dan Direksi PT Sinergi Gula Nusantara (Subholding SugarCo).
Menurut Tiko untuk menjaga kelangsungan ekonomi Indonesia, dibutuhkan effort khusus agar swasembada pangan bisa diwujudkan. Kemudian juga mampu menghasilkan varietas bibit unggul, yang bisa menghasilkan domestic variety produktif di tanah Indonesia.
Tiko menekankan agar ekosistem tersebut terus dijaga bersama, mulai dari pembibitannya hingga pengelolaan kebun. Research and development mengenai produktivitas dan efisiensi, disiplin dalam mengelola kebun, pengelolaan keuangan dan komersial, maupun neraca perusahaan harus menjadi satu kesatuan.
"Sehingga, nanti ke depannya PTPN bisa bangkit dari sisi produksi,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Holding PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menyampaikan bahwa kunjungan Wakil Menteri BUMN menjadi salah satu bentuk stimulus semangat bagi para planters PTPN Group untuk bisa kembali menorehkan sejarah.
“Jika cerita tentang tebu itu cerita tentang sejarah, bagaimana kita mengembalikan sejarah tersebut. Maka kewajiban PTPN ke depan itu akan membangun inkubasi-inkubasi kepada masyarakat, melakukan pelatihan-pelatihan dan penyuluhan-penyuluhan. Kita akan menyiapkan itu untuk kembali memperbaiki tata kelola tebu rakyat,” ungkap Ghani.
Lebih lanjut Ghani mengatakan, ke depan selain memperbaiki areal HGU, PTPN Group juga terus berupaya melakukan perbaikan guna membantu para petani. “Sekali lagi, kunjungan Bapak menjadi sumber motivasi bagi kita untuk mewujudkan harapan pemerintah,” ucap Ghani.
Mengakhiri kunjungan kerjanya, Wamen BUMN juga turut menyaksikan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) antara Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) M. Abdul Ghani dengan Direktur Utama PTPN IV (Subholding PalmCo) Jatmiko Krisna Santosa, terkait kerja sama operasi Kebun Sei Meranti, Kebun Bukit Tujuh, dan Pabrik Kelapa Sawit Sei Meranti Milik PTPN III (Persero).
Selain itu, juga penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktur Utama PTPN I (SupportingCo) Teddy Yunirman Danas dengan Direktur Utama PTPN IV (PalmCo) Jatmiko Krisna Santosa terkait Pengelolaan Kebun, Pabrik Kelapa Sawit dan Pabrik Pengolahan Inti Sawit Milik PT Perkebunan Nusantara I, serta Direktur Utama PTPN I (SupportingCo) Teddy Yunirman Danas dengan Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SugarCo) Aris Toharisman, terkait Kerja Sama Operasi (KSO) Aset Bisnis Gula On-farm antara PTPN I dengan PT Sinergi Gula Nusantara.
(akr)