Mengawali Tahun 2024, Wall Street Dibuka di Zona Merah

Selasa, 02 Januari 2024 - 22:31 WIB
loading...
Mengawali Tahun 2024, Wall Street Dibuka di Zona Merah
Indeks utama Wall Street melemah pada pembukaan perdagangan awal tahun 2024, Selasa (2/1/2023). FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Indeks utama Wall Street melemah pada pembukaan perdagangan awal tahun 2024, Selasa (2/1/2023). Peningkatan imbal hasil (yield) obligasi menjadi tantangan bagi bursa saham membuka lembaran baru.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) melemah 0,37% menjadi 37.548,28. S&P 500 (.SPX) turun 0,56% di 4.743.13, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) merosot 0,87%, menjadi 14.880.19.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun naik di atas 4,0% ke level tertinggi dalam dua minggu terakhir, sebelum kembali tertekan ke 3,97%.



Saham-saham megacap termasuk Nvidia, Tesla dan Alphabet masing-masing merosot lebih dari 1% pada praperdagangan. Apple turun 2,4% setelah lembaga pemeringkat Barclays menurunkan peringkat saham produsen iPhone tersebut menjadi "underweight".

Aksi profit taking masih mewarnai ketiga indeks, menyusul reli yang terjadi pada beberapa bulan terakhir 2023.

"Saya memperkirakan minggu ini akan menjadi yang terberat, karena ada langkah investor mengambil keuntungan demi menyelaraskan kembali portofolio mereka," kata CEO Ladenburg, Thalmann Asset Management, dilansir Reuters, Selasa (2/1/2024).



Sepanjang pekan ini pelaku pasar menantikan rilis pertemuan bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve periode Desember 2023. Risalah The Fed dijadwalkan terbit pada Rabu depan (3/1), sebagai petunjuk untuk melihat kebijakan mereka ke depan.

Secara umum pasar memperkirakan The Fed akan kembali menahan suku bunga pada pertemuan Januari ini. Indikator FedWatch membaca peluang 70% bunga acuan akan mulai dipangkas pada Maret 2024.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1615 seconds (0.1#10.140)