Kluster Industri Swasta Pertama Indonesia Dibangun di Bekasi

Selasa, 20 Maret 2018 - 17:05 WIB
Kluster Industri Swasta Pertama Indonesia Dibangun di Bekasi
Kluster Industri Swasta Pertama Indonesia Dibangun di Bekasi
A A A
BEKASI - Pelaku industri kecil menengah (IKM) di wilayah Kabupaten Bekasi mulai membangun kluster. Kluster industri yang dibangun di lahan seluas 8.000 meter persegi itu menjadi yang pertama yang dibangun oleh swasta di Indonesia.

"Pelaku usaha kecil milik negara Jepang sudah ada di kawasan Delta mas, Kabupaten Bekasi. Kita jangan kalah, kita memiliki banyak produk industri kecil menengah yang lebih kompetitif kualitasnya," kata Ketua Asosiasi IKM Logam Kota Bekasi, Sutarjo Sukmono, Selasa (20/3/2018).

Menurutnya, ada kelebihan ketika seluruh perusahaan kecil mulai bersatu di dalam satu kawasan. Salah satunya semakin dekatnya perhatian pemerintah kepada pelaku usaha. "Kalau sudah terintegrasi pemerintah diharapkan bisa lebih memperhatikan nasib pelaku usaha kedepannya," jelasnya.

Sutarjo mengaku, selama ini pelaku usaha industri kecil tak bisa bersama-sama. "Makanya tak heran kalau produksi mereka banyak yang kembang kempis. Kalau dulu memang keberadaan mereka terpisah-pisah. Kalau sekarang sudah menjadi satu, kita juga akan menambah 2,5 hektare untuk menampung industri kecil menengah," ujarnya.

Dengan adanya kawasan kluster industri kecil menengah, kata Sutarjo, pihaknya siap bersaing dengan produk asing, termasuk yang berasal dari China. Sebab, selama ini hambatan di pasar adalah persaingan dengan produk china. "Sekarang kita berani bersaing dengan produk manapun, termasuk produk China," ujarnya.

Ketua Asosiasi UKM Pendukung Industri Edison Sihombing mengatakan, kluster industri kecil menengah ini juga merupakan sarana belajar bagi para pegiat usaha. Hal ini penting karena perusahaan kecil menengah harus mampu menunjukkan kualitas produksi yang baik. "Kita harus banyak belajar untuk bisa meningkatkan kualitas produksi," tegasnya.

Edison menambahkan, ketagori industri kecil menengah yang masuk di kluster itu adalah perusahaan yang beromzet Rp50 miliar per tahun. Sementara jumlah pekerja antara 10-15 orang.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6706 seconds (0.1#10.140)