Gandeng Wika Gedung, Pelindo III Kembangkan Pelabuhan Benoa

Minggu, 01 April 2018 - 13:02 WIB
Gandeng Wika Gedung, Pelindo III Kembangkan Pelabuhan Benoa
Gandeng Wika Gedung, Pelindo III Kembangkan Pelabuhan Benoa
A A A
SURABAYA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Persero mempercantik terminal penumpang Pelabuhan Benoa untuk menyambut diselenggarakannya Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 di Bali pada 12-14 Oktober tahun ini. Gelaran internasional tersebut diproyeksikan akan mendatangkan hingga 18.000 tamu, mulai dari anggota delegasi 189 negara, hingga kolega dan keluarganya.

Ribuan biro wisata dan hospitality sudah jauh-jauh hari menawarkan jasanya. Pemerintah pun serius mendorong pihak-pihak terkait agar penyelenggaraan gelaran tersebut lancar dan berkontribusi positif pada citra negara. "Kami sebenarnya sudah memiliki masterplan (rencana jangka panjang) untuk mengembangkan Pelabuhan Benoa agar semakin menarik cruise internasional untuk bersandar. Kemudian demi mendukung kesuksesan penyelenggaran event global tersebut, pengerjaan renovasi terminal penumpang Pelabuhan Benoa dipercepat," kata CEO Pelindo III Ari Askhara di Surabaya, Mimggu (1/4/2018).

Ari Askhara mengatakan, Pelindo III kembali melakukan sinergi BUMN dengan Wika Gedung untuk pengerjaan proyek ini. Menurutnya, Pelabuhan Benoa tidak hanya akan dipercantik, tapi juga diperluas. Bangunan terminal penumpang yang semula berkapasitas 950 orang akan diperbesar untuk menampung 3.500 turis dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi.

"Untuk area hijau nantinya akan sangat memanjakan pejalan kaki karena dilengkapi dengan taman, kolam, jogging track, dan juga amphitheater. Kami targetkan proyek pengembangan Pelabuhan Benoa ini September ini sudah selesai," ujarnya.

Pengembangan Pelabuhan Benoa, kata dia, dikerjakan berdasarkan arahan pemerintah dalam Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa yang disahkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan pada 2017 lalu. Salah satu tujuan utamanya, kata dia, yakni menjadikan Benoa sebagai Terminal Kapal Pesiar Kelas Dunia.

"Saat ini Benoa merupakan cruise hub-port utama di Indonesia. Kapal pesiar internasional dapat menaikkan dan menurunkan penumpang di gerbang laut wisata Pulau Dewata tersebut," kata Ari.

Dalam proyek pengembangan Pelabuhan Benoa ini, Pelindo III mengeluarkan anggaran Rp1,7 triliun. Dari jumlah itu, sebesar Rp500 miliar dialokasikan untuk infrastruktur dan Rp1,2 triliun untuk kolam dermaga dan alur pelayaran.Pengembangan dilakukan mengingat jumlah wisatawan mancanegara ke Bali via jalur laut dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Sejak 2010 wisatawan yang semula hanya 13.683 orang, tiap tahunnya naik 5%. Tahun ini diperkirakan mencapai 91.325 orang. Jumlah tersebut akan meningkat seiring akan dilakukannya pendalaman dan pelebaran alur. "Persiapan masterplan Pelabuhan Benoa sudah dirancang sejak 2010, dan pelebaran Pelabuhan Benoa baru terlaksana tahun ini," tandas Ari.

Pulau Dewata ini dianggap mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena memiliki wisata pantai dan alam yang menarik serta masyarakat adat yang masih kental dengan budaya dan kearifan lokalnya. Acara-acara maupun konferensi internasional juga sering diselenggarakan. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan ke Bali, tentu akan memberi lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Pagelaran internasional Annual Meeting IMF-World Bank yang akan dimselenggarakan Oktober nanti menurutnya merupakan kesempatan yang baik untuk mempromosikan pariwisata Bali.

"Kami terus berupaya menyediakan prasarana transportasi laut yang memadai untuk mendorong kegiatan ekonomi negara dan masyarakat," tambah VP Corporate Communication Pelindo III Lia Indi Agustiana.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6482 seconds (0.1#10.140)