Produk IKM Mampu Tembus Luar Negeri
A
A
A
BANDUNG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus mendorong pemasaran produk-produk hasil Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan KBB Weti Lembanawati menyebut jumlah pelaku IKM di KBB saat ini mencapai ribuan, dari wilayah Rongga hingga Lembang. Beberapa produk di antaranya bahkan ada yang sudah diekspor.
“Berdasarkan pendataan potensi produk olahan dari pelaku IKM di KBB sangat besar untuk terus dikembangkan,” tuturnya.
Khusus untuk produk pangan tercatat ada 6.500 produk pangan agro, tetapi baru sekitar 2.000 di antaranya yang telah memiliki legalitas. Namun, masih banyak pelaku IKM yang belum memiliki izin formal, seperti izin di kecamatan serta izin pangan industri rumah tangga dari Dinas Kesehatan.
Selain itu, untuk hasil kerajinan seperti dari bambu dan untuk pakaian seperti batik terus diperkenalkan dan dipromosikan melalui media sosial, katalog, pameran, dan berbagai acara di tingkat provinsi hingga pusat.
“Setiap event kami selalu mengajak pelaku IKM karena tujuan ke depan produk mereka bisa dipasarkan hingga luar negeri,” tuturnya.
Pihaknya juga selalu memberikan pembinaan, pelatihan, sosialisasi, juga bantuan alat bagi para pelaku IKM. Termasuk gelar produk seperti di Pasar Panorama Lembang yang diisi oleh sekitar 170 paguyuban produk agro dari IKM.
Kategori IKM sendiri dibedakan untuk industri kecil mulai dari modal Rp50 juta, industri kecil menengah dari Rp50 juta-500 juta, dan menengah ke atas dari Rp500 juta-15 miliar.
“Memang macam-macam kategorinya, tergantung modal yang dimiliki pelaku IKM. Untuk yang sudah diekspor baru produk kopi dan gula semut,” ujarnya.
Salah seorang pelaku usaha olahan makanan singkong, Aceng Mukaram, mengatakan, produk kentang renyah (crispy) miliknya semakin populer setelah selalu ikut pameran yang difasilitasi oleh pemerintah daerah.
Banyak pembeli bukan hanya di Pulau Jawa, dari luar Jawa pun ada karena Aceng kerap mengikuti pameran di Jakarta. “Melalui pameran link pemasaran jadi lebih terbuka. Dari sana saya mengembangkan jaringan pemasaran ke para konsumen,” ucapnya. (Adi Haryanto)
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan KBB Weti Lembanawati menyebut jumlah pelaku IKM di KBB saat ini mencapai ribuan, dari wilayah Rongga hingga Lembang. Beberapa produk di antaranya bahkan ada yang sudah diekspor.
“Berdasarkan pendataan potensi produk olahan dari pelaku IKM di KBB sangat besar untuk terus dikembangkan,” tuturnya.
Khusus untuk produk pangan tercatat ada 6.500 produk pangan agro, tetapi baru sekitar 2.000 di antaranya yang telah memiliki legalitas. Namun, masih banyak pelaku IKM yang belum memiliki izin formal, seperti izin di kecamatan serta izin pangan industri rumah tangga dari Dinas Kesehatan.
Selain itu, untuk hasil kerajinan seperti dari bambu dan untuk pakaian seperti batik terus diperkenalkan dan dipromosikan melalui media sosial, katalog, pameran, dan berbagai acara di tingkat provinsi hingga pusat.
“Setiap event kami selalu mengajak pelaku IKM karena tujuan ke depan produk mereka bisa dipasarkan hingga luar negeri,” tuturnya.
Pihaknya juga selalu memberikan pembinaan, pelatihan, sosialisasi, juga bantuan alat bagi para pelaku IKM. Termasuk gelar produk seperti di Pasar Panorama Lembang yang diisi oleh sekitar 170 paguyuban produk agro dari IKM.
Kategori IKM sendiri dibedakan untuk industri kecil mulai dari modal Rp50 juta, industri kecil menengah dari Rp50 juta-500 juta, dan menengah ke atas dari Rp500 juta-15 miliar.
“Memang macam-macam kategorinya, tergantung modal yang dimiliki pelaku IKM. Untuk yang sudah diekspor baru produk kopi dan gula semut,” ujarnya.
Salah seorang pelaku usaha olahan makanan singkong, Aceng Mukaram, mengatakan, produk kentang renyah (crispy) miliknya semakin populer setelah selalu ikut pameran yang difasilitasi oleh pemerintah daerah.
Banyak pembeli bukan hanya di Pulau Jawa, dari luar Jawa pun ada karena Aceng kerap mengikuti pameran di Jakarta. “Melalui pameran link pemasaran jadi lebih terbuka. Dari sana saya mengembangkan jaringan pemasaran ke para konsumen,” ucapnya. (Adi Haryanto)
(nfl)