Pertamina Bagi Dividen Tahun Buku 2017 Rp8,57 Triliun

Rabu, 02 Mei 2018 - 15:53 WIB
Pertamina Bagi Dividen Tahun Buku 2017 Rp8,57 Triliun
Pertamina Bagi Dividen Tahun Buku 2017 Rp8,57 Triliun
A A A
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) hari ini menyepakati pembagian dividen tahun buku 2017 sebesar Rp8,57 triliun.

Melalui siaran pers, Pertamina menyebutkan bahwa RUPS juga menyetujui laporan pendapatan 2017 yang telah diaudit sebesar USD42,96 miliar (sekitar Rp592,8 triliun dengan kurs Rp13.800/USD), naik 18% dibandingkan pendapatan tahun 2016 yang sebesar USD36,49 miliar. Namun, Pertamina tidak menyertakan angka laba bersih yang berhasil dibukukan sepanjang tahun lalu.

Sebagai perbandingan, Pertamina pada 2016 mencatatkan laba bersih sebesar USD3,15 miliar atau sekitar Rp42 triliun. Sementara dividen yang disiapkan sekira 29% dari laba bersih, atau Rp12,1 triliun.

Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, tahun 2017 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi BUMN energi tersebut. Profil keuangan perseroan menurutnya masih dipengaruhi oleh tren kenaikan harga minyak mentah dan pelemahan kurs rupiah terhadap dolar.

"Sepanjang 2017, Pertamina tetap berupaya menjaga kinerja keuangan yang positif meskipun terdampak oleh dinamika harga minyak dunia. Kami fokus menjalankan komitmen proyek strategis dan meningkatkan efisiensi di segala lini, sehingga Pertamina tetap dapat mencatatkan kenaikan pendapatan perseroan," jelas Nicke melalui siaran pers, Rabu (2/5/2018).

Sepanjang 2017, realisasi rata-rata harga minyak ICP mencapai USD51,17 per barel. Realisasi itu di atas asumsi ICP berdasarkan Rencana Kerja Perseroan 2017 sebesar USD48 per barel.

Nicke menambahkan, secara umum kinerja operasional perusahaan juga membukukan pertumbuhan. Yakni, naiknya produksi migas sekitar 7%, dari 650 MBOEPD (ribu barel minyak ekuivalen per hari) pada tahun 2016 menjadi 693 MBOEPD pada tahun 2017. Pertumbuhan hulu migas ini dipengaruhi oleh produksi dari Banyu Urip dan naiknya produksi ladang luar negeri Pertamina.

Pertamina pun mampu meningkatkan produksi panas bumi (geothermal) menjadi 3.900 GWh, atau naik 27% dibanding tahun 2016 sebesar 3.043 GWh. Hal ini disebabkan beroperasinya PLTP Ulubelu Unit 3 dan Unit 4, serta Kamojang.

Pada pengolahan minyak, Pertamina mampu menjaga tingkat kinerjanya. Dimana hasil produk bernilai tinggi (yield valuable product) meningkat 1% menjadi 78,1% pada 2017, sementara pada 2016 sebesar 77,7%. Volume produk bernilai tinggi (volume valuable product) menjadi 253,4 MMBbl (juta barel) pada tahun 2017.

Sedangkan pada sektor pemasaran, volume penjualan konsolidasi tercermin penurunan tipis 1%, dari 86,84 juta kiloliter (KL) pada 2016 menjadi 85,88 juta KL pada 2017. Dari total volume tersebut, volume premium Penugasan dan Jawa Madura Bali (Jamali) pada 2017 mengontribusi 12,31 juta KL, naik 12% dari periode sebelumnya. Sedangkan, penjualan elpiji PSO (public service obligation) naik 2% menjadi 11,21 juta KL.

Leih lanjut dijelaskan, tingkat Kesehatan perusahaan mencapai skor total 88,52, dengan rincian aspek keuangan skor 65,00, operasional 12,52, dan administrasi 11,00 sehingga perusahaan termasuk dalam kategori sehat (AA). Sedangkan kinerja health, safety, security and environment (HSSE) dan good corporate governance (GCG) telah terealisasi dengan baik, dimana Pertamina meraih 11 PROPER EMAS dan PROPER HIJAU sebanyak 71. Score assessment GCG 2017 mencapai 91,97.

Sementara itu, pada 2017 Pertamina telah menjalankan Program BBM 1 Harga di 54 titik sesuai yang ditargetkan oleh pemerintah. Untuk tahun 2018, perseroan menargetkan untuk menjalankan BBM 1 Harga di 67 wilayah yang memiliki keterbatasan infrastruktur darat dan laut. Hingga April 2018, sudah terdapat 4 titik yang melaksanakan program BBM 1 Harga.

"Tahun 2017 telah dilalui dengan cukup baik. Tahun ini akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Pertamina. Sebagai BUMN migas, Pertamina akan menjalankan perannya dalam distribusi BBM, menjaga availability, affordability dan accessibility ke seluruh masyarakat Indonesia," tutup Nicke.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8602 seconds (0.1#10.140)