Olah Daun Cengkeh Jadi Bernilai Tambah, Indesso Menyambut Presiden Tanzania
loading...
A
A
A
CILEUNGSI - Indesso, produsen terkemuka ingredien Flavor & Fragrance, serta Food & Wellness, menyambut Presiden Republik Persatuan Tanzania , Dr. Samia Suluhu Hassan ke pabriknya di Cileungsi, Jawa Barat. Kunjungan ini menekankan komitmen Indesso dalam memperkuat hubungan antara Indonesia-Tanzania melalui investasi jangka panjangnya di Afrika.
Keterlibatan Indesso di Tanzania dimulai pada tahun 2019, yang dipelopori acara Indonesia-Africa Infrastucture Dialogue (IAID). Pada acara yang diadakan di Bali lima tahun lalu tersebut, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan negara-negara Afrika.
Sejalan dengan komitmen ini, Indesso telah mendirikan enam unit distilasi di Tanzania untuk menyuling minyak dari guguran daun cengkeh, produk sampingan yang sering kali dibuang sebagai limbah.
Inisiatif ini telah berdampak signifikan pada industri cengkeh di Tanzania, mengubah apa yang dulu dianggap sebagai limbah menjadi sumber daya berharga. Indesso berperan penting dalam berbagi keahliannya dengan masyarakat setempat, memberdayakan komunitas lokal untuk memanfaatkan potensi dari produksi minyak daun cengkeh.
Transformasi ini dicapai melalui praktik bisnis yang berkelanjutan dengan konsep upcycling, traceability, dan transparency. Dampak langsung yang ditimbulkan dari industri penyulingan minyak daun cengkeh bersifat transformatif.
Industri ini telah meningkatkan nilai bahan baku di tingkat sumbernya dan membawa manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat Tanzania di tingkat dasar. Menurut studi yang dilakukan pada tahun 2019, inisiasi penyulingan minyak daun cengkeh Indesso telah meningkatkan pendapatan rumah tangga warga desa hingga empat kali lipat per tahunnya.
Industri ini juga menciptakan lapangan pekerjaan baru dalam pengumpulan, transportasi, dan penyulingan daun cengkeh. "Kami bangga bisa menjadi katalisator dalam industri cengkeh Tanzania," kata CEO Indesso Group, Robby Gunawan.
"Dengan berinvestasi di wilayah ini, kami tidak hanya menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi tetapi juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan masyarakat setempat," sambungnya.
Industri penyulingan minyak daun cengkeh di Tanzania masih dalam tahap awal pengembangan, tetapi memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan pedesaan secara signifikan. Melihat ke depan, Indesso berharap bahwa inisiatif-inisiatif ini akan berfungsi sebagai katalisator, menginspirasi dan mendorong masyarakat lokal untuk mendirikan lebih banyak unit distilasi di Tanzania.
“Dengan membagikan kisah keberhasilan, pengetahuan, dan keahlian kami, Indesso turut berkontribusi pada pertumbuhan industri berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan ekonomi nasional,” tambah Robby Gunawan.
Kunjungan Presiden Samia ke pabrik Indesso lebih lanjut menegaskan dedikasi perusahaan terhadap pembangunan ekonomi Tanzania. Indesso berkomitmen untuk menampung hasil produksi minyak cengkeh dari Tanzania, mendorong pertumbuhan berkelanjutan, dan memberdayakan masyarakat lokal untuk terus berkembang-membuat Zanzibar-Tanzania menjadi pusat minyak atsiri baru di wilayah Afrika Timur.
Keterlibatan Indesso di Tanzania dimulai pada tahun 2019, yang dipelopori acara Indonesia-Africa Infrastucture Dialogue (IAID). Pada acara yang diadakan di Bali lima tahun lalu tersebut, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan negara-negara Afrika.
Sejalan dengan komitmen ini, Indesso telah mendirikan enam unit distilasi di Tanzania untuk menyuling minyak dari guguran daun cengkeh, produk sampingan yang sering kali dibuang sebagai limbah.
Inisiatif ini telah berdampak signifikan pada industri cengkeh di Tanzania, mengubah apa yang dulu dianggap sebagai limbah menjadi sumber daya berharga. Indesso berperan penting dalam berbagi keahliannya dengan masyarakat setempat, memberdayakan komunitas lokal untuk memanfaatkan potensi dari produksi minyak daun cengkeh.
Transformasi ini dicapai melalui praktik bisnis yang berkelanjutan dengan konsep upcycling, traceability, dan transparency. Dampak langsung yang ditimbulkan dari industri penyulingan minyak daun cengkeh bersifat transformatif.
Industri ini telah meningkatkan nilai bahan baku di tingkat sumbernya dan membawa manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat Tanzania di tingkat dasar. Menurut studi yang dilakukan pada tahun 2019, inisiasi penyulingan minyak daun cengkeh Indesso telah meningkatkan pendapatan rumah tangga warga desa hingga empat kali lipat per tahunnya.
Industri ini juga menciptakan lapangan pekerjaan baru dalam pengumpulan, transportasi, dan penyulingan daun cengkeh. "Kami bangga bisa menjadi katalisator dalam industri cengkeh Tanzania," kata CEO Indesso Group, Robby Gunawan.
"Dengan berinvestasi di wilayah ini, kami tidak hanya menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi tetapi juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan masyarakat setempat," sambungnya.
Industri penyulingan minyak daun cengkeh di Tanzania masih dalam tahap awal pengembangan, tetapi memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan pedesaan secara signifikan. Melihat ke depan, Indesso berharap bahwa inisiatif-inisiatif ini akan berfungsi sebagai katalisator, menginspirasi dan mendorong masyarakat lokal untuk mendirikan lebih banyak unit distilasi di Tanzania.
“Dengan membagikan kisah keberhasilan, pengetahuan, dan keahlian kami, Indesso turut berkontribusi pada pertumbuhan industri berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan ekonomi nasional,” tambah Robby Gunawan.
Kunjungan Presiden Samia ke pabrik Indesso lebih lanjut menegaskan dedikasi perusahaan terhadap pembangunan ekonomi Tanzania. Indesso berkomitmen untuk menampung hasil produksi minyak cengkeh dari Tanzania, mendorong pertumbuhan berkelanjutan, dan memberdayakan masyarakat lokal untuk terus berkembang-membuat Zanzibar-Tanzania menjadi pusat minyak atsiri baru di wilayah Afrika Timur.
(akr)