Dari Ahok hingga Abdee Slank, Para Komisaris BUMN Ini Mundur untuk Dukung Ganjar-Mahfud
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah anggota dewan komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengajukan pengunduran diri untuk memberikan dukungan politik bagi pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Terkini adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang memutuskan mundur dari posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Mempublikasikan sikapnya, Ahok juga menunjukkan surat pengunduran dirinya melalui akun Instagram @basukibtp.
"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima surat pengunduran diri saya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," tulis Ahok dalam unggahan Instagram-nya, dikutip Minggu (4/2/2024).
Ahok tak sendirian, sejumlah tokoh yang menjabat posisi komisaris di BUMN juga melakukan hal serupa untuk menegaskan sikap dan dukungannya kepada Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Berikut daftarnya:
Abdi Negara Nurdin alias Abdee Slank, memilih mundur dari posisinya sebagai Komisaris Independen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang didudukinya sejak Mei 2021 lalu.
Alasan mendasar gitaris grup band Slank ini karena bergabung bersama timses atau memberi dukungan politik untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Pengunduran diri dikonfirmasi langsung oleh Abdee saat deklarasi Slank dukung Ganjar-Mahfud, di Gang Potlot Jakarta, Sabtu (20/1/2024) lalu. Acara itu juga dihadiri personel Slank lainnya, juga para Slankers dan Capres-Cawapres nomor urut 3.
Eko Sulistiyo mengundurkan diri sebagai komisaris PT PLN (Persero) pada Oktober tahun lalu. Langkah itu diambilnya setelah ditunjuk menjadi Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud.
Tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, juga mundur dari posisinya sebagai Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP. Andi menegaskan ingin fokus memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam perhelatan Pemilu 2024.
Pria yang menjabat sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) itu mundur setelah sembilan tahun menjabat sebagai Komisaris Utama di perusahaan pelat merah di bidang konstruksi tersebut.
Terkini adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang memutuskan mundur dari posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Mempublikasikan sikapnya, Ahok juga menunjukkan surat pengunduran dirinya melalui akun Instagram @basukibtp.
"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima surat pengunduran diri saya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," tulis Ahok dalam unggahan Instagram-nya, dikutip Minggu (4/2/2024).
Ahok tak sendirian, sejumlah tokoh yang menjabat posisi komisaris di BUMN juga melakukan hal serupa untuk menegaskan sikap dan dukungannya kepada Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Berikut daftarnya:
1. Abdee Slank
Abdi Negara Nurdin alias Abdee Slank, memilih mundur dari posisinya sebagai Komisaris Independen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang didudukinya sejak Mei 2021 lalu.
Alasan mendasar gitaris grup band Slank ini karena bergabung bersama timses atau memberi dukungan politik untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Pengunduran diri dikonfirmasi langsung oleh Abdee saat deklarasi Slank dukung Ganjar-Mahfud, di Gang Potlot Jakarta, Sabtu (20/1/2024) lalu. Acara itu juga dihadiri personel Slank lainnya, juga para Slankers dan Capres-Cawapres nomor urut 3.
2. Eko Sulistyo
Eko Sulistiyo mengundurkan diri sebagai komisaris PT PLN (Persero) pada Oktober tahun lalu. Langkah itu diambilnya setelah ditunjuk menjadi Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud.
3. Andi Gani Nena Wea
Tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, juga mundur dari posisinya sebagai Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP. Andi menegaskan ingin fokus memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam perhelatan Pemilu 2024.
Pria yang menjabat sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) itu mundur setelah sembilan tahun menjabat sebagai Komisaris Utama di perusahaan pelat merah di bidang konstruksi tersebut.
(fjo)