Arak Bali Disebut Turunkan Angka Penderita Covid-19, Luhut: Entah Benar atau Tidak

Kamis, 13 Agustus 2020 - 14:46 WIB
loading...
Arak Bali Disebut Turunkan Angka Penderita Covid-19, Luhut: Entah Benar atau Tidak
Menko Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan arak bali mampu menurunkan angka penderita Covid-19 di Pulau Dewata begitu juga dengan jus herbal berbahan dasar buah manggis untuk penanganan pasien di Surabaya. Foto/ Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan arak bali mampu menurunkan angka penderita Covid-19 di Pulau Dewata. Hal tersebut berdasarkan pengakuan dari Gubernur Bali, I Wayan Koster yang menyebut penggunaan kearifan lokal itu mampu menekan pengidap penyakit tersebut.

“Gubernurnya mengatakan ada herbal daerah, meminum arak dari mereka. Entah benar entah tidak, yang penting (angka COVID-19) kelihatan turun. Saya dukung saja lah, jadi itu kearifan sosial masing-masing," kata Luhut saat menghadiri Rakornas Apindo 2020 secara virtual, Kamis (13/8/2020).

(Baca Juga: Erick Thohir: Tidak Ada Obat Corona Selain Vaksin Produksi Bio Farma )

Dia menilai pernyataan itu dapat dibuktikan dengan tidak adanya lonjakan kasus Covid-19 saat pihaknya membuka kembali kawasan itu untuk pariwisata pada 31 Juli 2020 lalu. "Sekarang kami sudah buka (pariwisata) Bali dan Banyuwangi. Kami bersyukur, ternyata setelah dua pekan angka COVID-19 di Bali menurun," ujarnya.

Sambung Luhut menambahkan, kejadian serupa juga terjadi di Surabaya, Jawa Timur, yang mana wilayah itu sempat menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Tanah Air, kini berangsur pulih. Dirinya mendapat informasi dari Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, yang sempat mempromosikan jus herbal berbahan dasar buah manggis untuk penanganan pasien.

(Baca Juga: Erick Thohir: Vaksin Covid-19 Membuat Kita Tidak Terbebani dan Terjebak PSBB )

"Ibu Risma di Surabaya. Beliau membuat jus dari herbal manggis dan sebagainya, dan ribuan yang sembuh," katanya.

Menurut dia, kejadian di luar akal dan logika itu memang kerap terjadi di Indonesia, sehingga tak perlu dicemaskan. "Ini menjadi yang tidak dihitung oleh orang asing, bahwa di Indonesia banyak hal-hal yang aneh. Bahkan disebutkan kita membohongi. Tapi kearifan lokal kan suka-suka dia," ujarnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1500 seconds (0.1#10.140)