Redam Efek Perang Dagang, Trump Siapkan USD12 M bagi Petani AS

Rabu, 25 Juli 2018 - 13:10 WIB
Redam Efek Perang Dagang, Trump Siapkan USD12 M bagi Petani AS
Redam Efek Perang Dagang, Trump Siapkan USD12 M bagi Petani AS
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana memberikan bantuan senilai USD12 miliar bagi petani yang terdampak perang dagang yang dilancarkan Presiden Donald Trump dengan China, Uni Eropa (UE) serta beberapa negara lainnya.

Langkah itu memberikan sinyal kuat bahwa Pemerintahan Trump tegas memilih kebijakan tarif sebagai senjata dalam konflik perdagangan tersebut.

Pemberian bantuan tersebut menjadi semacam bantalan yang akan meredam dampak perang dagang kepada para petani AS yang merupakan konstituen penting bagi partai pendukung Trump. Seperti diketahui, pedesaan dan wilayah agribisnis AS adalah pendukung kuat Trump saat pemilihan presiden AS 2016 lalu.

Presiden Trump dalam kunjungannya ke Kota Kansas Selasa (24/7) lalu menegaskan bahwa petani akan menjadi penerima terbesar program bantuan tersebut. "Mohon sedikit bersabar," ujar Trump terkait kebijakan pemerintahannya.

Sekretaris Departemen Pertanian AS Sonny Perdue menyebut program tersebut merupakan bantuan temporer sementara pemerintah AS menegosiasikan isu perdagangan dengan China.

"Ini jelas adalah solusi jangka pendek yang akan memberikan waktu bagi Presiden Trump untuk menyiapkan kebijakan perdagangan jangka panjang," ujar Perdue seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/7/2018).

Petani AS adalah sasaran utama bagi aksi balasan negara-negara yang kini tengah berkonflik atas kebijakan perdagangan Trump. AS tahun lalu mengekspor produk pertanian senilai USD138 miliar. Dari jumlah itu, termasuk ekspor kedelai senilai USD21,5 miliar, yang menjadi komoditas ekspor pertanian AS yang paling bernilai. China sendiri mengimpor kedelai senilai USD12,3 miliar dari AS tahun lalu.

Ekonom pertanian dari Universitas Illinois Scott Irwin mengatakan, jumlah pembayaran langsung yang harus diberikan kepada petani AS sebagai kompensasi jika perdagangan berkurang akibat konflik tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.

"Kita belum pernah memberikan kompensasi langsung ke petani atas tarif balasan dalam skala besar seperti itu sebelumnya," kata dia.

Terlepas dari itu, kabar rencana pemberian bantuan tersebut berhasil mengerek saham perusahaan produsen alat-alat pertanian AS. Dengan program bantuan tersebut, petani AS diyakini akan memiliki dana tambahan untuk dibelanjakan pada alat-alat produksi pertanian.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4728 seconds (0.1#10.140)