Perkuat Ketahanan Energi, Pertamina EP Zona 7 Akan Bor 19 Sumur di 2024

Sabtu, 02 Maret 2024 - 09:00 WIB
loading...
Perkuat Ketahanan Energi,...
Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas Nyimas Fauziah Rikani menegaskan dukungan terhadap kelancaran operasional KKKS. FOTO/Ist
A A A
JAKARTA - Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina EP Zona 7 yang mengelola wilayah kerja hulu migas di area Jawa Bagian Barat merencanakan akan melakukan pengeboran 19 sumur minyak sepanjang 2024. Keseluruhan sumur tersebut direncanakan menghasilkan 1.203 barel minyak per hari dan 14,58 juta meter kubik gas setara minyak per hari.

Rencana operasi tersebut melanjutkan kinerja Pertamina EP Zona 7 sepanjang 2023. Tahun lalu, perusahaan yang menjadi bagian dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina ini telah melakukan pengeboran 22 sumur baru, dan memperbaiki keadaan sumur untuk mempertahankan produksi sumur agar semakin meningkat melalui pekerjaan workover sebanyak 12 pekerjaan, serta 180 intervensi sumur.



Dari rangkaian operasional selama 2023 itu, Pertamina EP Zona 7 yang operasinya meliputi PEP Field Jatibarang, PEP Field Subang, dan PEP Field Tambun berhasil mengangkat 11.284 barel minyak per hari (BOPD).

"Keseluruhan hasil produksi minyak dikirimkan ke kilang Pertamina untuk diproses menjadi produk bahan bakar dan turunannya. Sedangkan produksi gas disalurkan kekonsumen di wilayah Jawa Barat untuk mendukung suplai listrik, industri pupuk serta untuk jaringan gas rumah tangga," kata Senior Manager Production & Project Pertamina EP Zona 7 Sakti Parsaulian dalam keterangan pers, Sabtu (2/3/2024).

Untuk mengoptimalkan penjualan gas sehingga banyak diserap industri, Pertamina EP Zona 7 jalankan project pembangunan CO2 Removal dan Dehydration Unit (DHU) di Stasiun Pengumpul (SP) Karang Baru dan SP Jatiasri untukmeningkatkan kualitas gas komersil.

Di sisi lain, upaya pembuktian cadangan hidrokarbon terus digali. Desember lalu, dua sumur eksplorasi yakni East Akasia Cinta (EAC)-001 dan Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 dibor di wilayah kerja Pertamina EP Zona dan terbukti mengandung potensi migas saat dilakukan uji alir produksi. Kedua sumur ini akan dievaluasi lebih lanjut dan diusulkan ke tahapan pengembangan atau Put On Production (POP), sehingga hasilnya dapat menambah produksi migas.



Dalam mendukung komitmen mencapai target emisi bersih (net zero emission) global 2050, Pertamina EP menjaga bisnis Perusahaan selaras dengan pengelolaan lingkunganyang berkelanjutan, Pertamina EP turut mereduksi emisisebesar 65.663,72 ton CO2 melalui berbagai upaya. Salah satunya penghijauan di area pesisir total lebih dari 86.000 mangrove. Jumlah tersebut setara 101% dari target didukung prioritas budaya keselamatan kerja dengan perolehan safe man hours sebanyak 27,9 juta jam.

Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas Nyimas Fauziah Rikani menyampaikan, SKK Migas terus memberikan dukungan kepada KKKS dalam operasionalnya. SKK Migas mendampingi dan mencarikan solusi terbaik jika KKKS mengalami kendala dalam proses operasionalnya.

"SKK Migas akan terus memberikan dukungan dan monitoring ketat untuk pencapaian target migas nasional, itulah sebabnya SKK Migas secara aktif memantau, berdikusi aktif dan menawarkan bantuan kepada setiap KKKS apa saja yang bisa dibantu untuk meningkatkan produksi, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan produksi migas Tanah Air," ujarnya.

Menurutnya, salah satu indikator yang menunjukkan industri hulu migas di Indonesia telah berkembang adalah peningkatan dalam aktivitas pengeboran dan proyek-proyek yang berproduksi atau onstream. Untuk diketahui, realisasi pengeboran sumur pengembangan berhasil mencapai angka tertinggi dalam 8 tahun terakhir, dengan 799 sumur dibor pada 2023.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1956 seconds (0.1#10.140)