16 BUMN Diusulkan Dapat PMN Rp44 T, Hutama Karya Paling Jumbo

Selasa, 19 Maret 2024 - 15:53 WIB
loading...
16 BUMN Diusulkan Dapat...
Kementerian BUMN mengusulkan PMN tahun anggaran 2025 kepada DPR. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian BUMN mengusulkan Penyertaan Modal Negara ( PMN ) tahun anggaran 2025 sebesar Rp44,24 triliun. Angka tersebut merupakan akumulasi dari usulan PMN 16 perusahaan pelat merah tahun depan.

Pengajuan PMN 16 BUMN itu disampaikan Erick Thohir kepada Komisi VI DPR RI saat rapat kerja (raker), Selasa (19/3/2024). Dana segar tersebut akan dialokasikan untuk sejumlah program dan proyek BUMN.

"Dan kami memberanikan diri mengusulkan untuk PMN 2025 supaya keberlanjutan program yang sedang kita dorong ini sudah bisa di data dari tahun ini untuk tahun depan sendiri. Dan untuk PMN yang diusulkan pada APBN tahun 2025, secara PMN kita mengusulkan Rp 44 triliun," ungkap Erick.



Adapun, PMN 2025 untuk PT Hutama Karya (Persero) diusulkan sebesar Rp 13,8 triliun atau paling tinggi anggaranya dibandingkan dengan usulan nilai PMN 15 perusahaan lainnya.

Erick menyebut, dana segar itu akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) fase 2-3. “Di mana yang terbesar adalah Hutama Karya, pembangunan JTTS fase 2 dan 3 yaitu Rp 13,8 triliun,” bebernya.

PT Asabri (Persero) dengan nilai PMN yang diajukan sebesar Rp 3,61 triliun. Usulan ini masih dalam pembahasan dengan Kementerian Keuangan karena menyangkut perbaikan permodalan perusahaan.

“Masih negosiasi dengan Kementerian Keuangan mengenai perbaikan permodalan Asabri kemarin mereka top up secara struktur, ini kita nego sepertinya di top up bukan PMN,” kata dia.



Disusul, PT PLN (Persero) dengan nilai PMN sebesar Rp 3 triliun. Nantinya, dialokasikan untuk program listrik desa (lisdes). Selanjutnya, Bahana PUI Rp 3 triliun untuk penguatan permodalan KUR. Tak hanya itu, Erick juga mengajukan PMN 2025 untuk PT Pelni (Persero) senilai Rp Rp 2,5 triliun yang dipakai untuk pengadaan kapal baru. Lalu, PT Bio Farma (Persero) Rp 2,2 triliun untuk fasilitas capex baru.

Selanjutnya, ada PT Adhi Karya Tbk dengan nilai PMN Rp 2 triliun untuk pembangunan Tol Jogja - Bawen dan Solo - Jogja. PT Wijaya Karya Tbk, senilai Rp 2 triliun untuk perbaikan struktur permodalan. Adapun pengajuan PMN untuk PT Len Industri (Persero) senilai Rp 2 triliun yang akan digunakan untuk penyehatan keuangan. PT Danareksa (Persero) sebesar Rp 2 triliun, dialokasikan untuk pengembangan usaha.

Sedangkan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Rp 1,8 triliun. Rencananya digunakan untuk pengadaan rangkaian kereta baru. Usulan PMN ID FOOD sebesar Rp 1,6 triliun untuk modal kerja dan investasi program CPP.

Usulan PMN lain adalah PTPP (Persero) sebesar Rp 1,5 triliun, yang akan digunakan untuk penyelesaian proyek Tol Jogja - Bawen dan KIT Subang. Selanjutnya, Perum Damri senilai Rp 1 triliun untuk pengadaan bus listrik. Perum Perumnas dengan pengajuan PMN sebesar Rp 1 triliun, yang digunakan untuk restrukturisasi. Terakhir, PT INKA (Persero) senilai Rp 976 miliar yang akan dialokasikan untuk pembuatan kereta KRL.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1559 seconds (0.1#10.140)