Aset PNM Hingga Akhir September Capai Rp15 Triliun

Kamis, 18 Oktober 2018 - 18:35 WIB
Aset PNM Hingga Akhir September Capai Rp15 Triliun
Aset PNM Hingga Akhir September Capai Rp15 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) hingga akhir September 2018 berhasil mencatat aset sebesar Rp15 triliun. Sebesar 80% sumber pendanaan PNM berasal dari capital market, seperti penerbitan oligasi. Sementara sisanya sebesar 20% terdiri dari 17% perbankan komersial dan 3% dari Program Pemerintah.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, untuk total penyaluran kredit (net lending) per September 2018 mengalami kenaikan 130% menjadi Rp8,69 triliun dari Rp3,77 triliun per September 2017. Kredit tersebut diberikan melalui program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Rp2,76 triliun dan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) sebesar Rp5,82 triliun.

"Alhamdulilah kinerja per September membaik. Penyaluran kredit month to month (mtm) juga membaik menjadi Rp1,37 triliun dari Rp453 miliar. Akhir tahun target pendanaan PNM bisa mencapai Rp11 triliun," kata Arief saat kunjungan ke Gedung SINDO di Jakarta, Kamis (18/10/2018).

Aset PNM Hingga Akhir September Capai Rp15 Triliun


Sementara itu, untuk kredit bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) gross berada pada kisaran angka 2%. Hingga akhir tahun 2018, pihaknya menargetkan dapat menekan NPL dibawah 2%. "Semoga PNM bisa terus sustainable dan terus produktif," pungkasnya.

Dia melanjutkan, segmentasi Mekaar berbeda dengan ULaMM, yakni menyasar ibu-ibu pelaku usaha kecil menengah. "Kalau ULaMM kita sasar pelaku usaha mikro kecil. Kalau mekaar untuk ibu pra-sejahtera baik yang mau usaha atau yang sudah usaha," ungkap dia.

Saat ini PNM baru mengarahkan nasabahnya untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mengelola usahanya. Menurut Arief, hal tersebut dilakukan agar para nasabah melek akan teknologi perbankan. "Kami sudah mulai ke arah sana. Namun, kita belum masuk ke peer to peer lending. Tetapi nanti akan mengarah technologi finance," imbuhnya.

Meski demikian, menurutnya untuk program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sudah masuk dalam pemanfaatan teknologi. Jadi, para nasabah sudah menggunakan mobile banking untuk bertransaksi. Sehingga nasabah tidak perlu membawa uang banyak ke bank.

Sedangkan nasabah Mekaar pun mulai tahun ini diikutkan ke program OJK, yaitu Laku Pandai. "ULaMM semua nasabah sudah kami arahkan agar gadget, minimal M-Banking. Ini juga bagian kontribusi kita untuk keuangan Indonesia," terang dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7544 seconds (0.1#10.140)