Kurs Rupiah Hari Ini Masih Loyo di Rp15.799 per USD, Apa Sebabnya?

Senin, 25 Maret 2024 - 16:19 WIB
loading...
Kurs Rupiah Hari Ini...
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini di awal pekan, Senin (25/3/2024) berakhir menguat 16 poin. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini di awal pekan, Senin (25/3/2024) berakhir menguat 16 poin ke level Rp15.799 setelah sebelumnya sempat turun ke level Rp15.783.



Sementara itu Kurs Rupiah mengalami pelemahan jika melihat data JISDOR BI hari ini untuk menyentuh level Rp15.795 per USD. Pergerakan mata uang Garuda masih merosot dibandingkan sesi kemarin di posisi Rp15.773 per USD.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar menguat karena The Fed mempertahankan suku bunga semalam antara 5,25%-5,5% dan terjebak dalam proyeksi tiga kali pemotongan pada akhir tahun.

"Namun pihaknya juga mengatakan pihaknya tidak akan melakukan pemotongan sampai mereka yakin bahwa inflasi akan menurun secara berkelanjutan menuju target 2%," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (25/3/2024).



Sekitar 84 basis poin pemotongan diperkirakan terjadi pada tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan sekitar 160 basis poin pada awal tahun ini, namun lebih tinggi dari awal minggu ini seiring dengan semakin menguatnya pertaruhan penurunan suku bunga.

Di Timur Tengah, pasukan Israel mengepung dua rumah sakit di Gaza pada hari Minggu, menembaki tim medis di bawah tembakan keras, kata Bulan Sabit Merah Palestina. Israel mengatakan telah menangkap 480 militan dalam bentrokan yang berkelanjutan di rumah sakit utama Al Shifa di Gaza.

Dari sentimen domestik, pasar terus mengamati Surplus Neraca Dagang Indonesia yang terus menunjukkan tren penurunan beberapa waktu terakhir ini perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Bahkan, jika produk-produk impor yang tak terdaftar yang masuk ke Indonesia lebih banyak ketimbang yang terdaftar.

"Sedangkan, produk-produk yang masuk ke Indonesia dari luar negeri bisa saja adalah produk ilegal berupa tekstil dan sebagainya yang sebenarnya banyak sekali masuk ke Indonesia," kata Ibrahim.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1401 seconds (0.1#10.140)