Kalau Bukan Penyuluh Siapa Lagi yang Bisa Menghubungkan Mentan dan Petani

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 21:56 WIB
loading...
Kalau Bukan Penyuluh...
Kementan siap menjadikan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Arso di Distrik Arso Barat menjadi Model BPP Kostratani. Foto/Dok
A A A
PAPUA - Penguatan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) terus dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) di seluruh pelosok Negeri, dari Sabang hingga Merauke. Termasuk juga di Kabupaten Keerom, Papua yang berbatasan dengan Negara Papua New Guinea (PNG). Kementan siap menjadikan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Arso di Distrik Arso Barat menjadi Model BPP Kostratani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan penguatan Kostratani terus dilakukan karena Kostratani mengawal implementasikan program-program utama Kementan.

“Kementan memiliki sejumlah program utama untuk memajukan pertanian. Dan program-program itu dikawal oleh Kostratani. Oleh karena itu, kita ingin Kostratani bisa menjalankan fungsi sebagai pusat data dan informasi, juga pusat pengembangan pertanian, termasuk pusat belajar,” katanya, Sabtu (15/8/2020).

(Baca Juga: Blitar Pionir Kesiapan Penuhi Kebutuhan Pangan, Mentan Yasin Limpo Terpesona )

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, bahwa BPP saat ini sedang ditransformasikan menjadi Model BPP Kostratani. Transformasi ini akan dilakukan bertahap hingga tahun 2021.

“Negara kita sangat luas, perlu IT untuk menembus ruang dan waktu. Saat ini jika kita mau maka kita bisa terhubung langsung ke Papua dan Aceh. Makanya BPP harus diperkuat dengan IT dan terhubung dengan Agriculture War Room (AWR) di Kementerian Pertanian,” katanya.

Sejalan dengan Kebijakan Kementerian Pertanian maka Badan Karantina Pertanian Kelas I Jayapura, Muhlis Natsir, memiliki tanggungjawab untuk mendampingi Model BPP Kostratani di BPP Arso Kabupaten Keerom dan BPP Muara Tami di Kota Jayapura. “Kedua BPP tersebut telah didampingi untuk bisa bertransformasi menjadi BPP Model Kostratani,” jelas Muhlis Natsir.

Menurut Koordinator BPP Arso, Agustinus Doyapo, saat ini BPP Arso telah berbenah diri dan mempersiapkan diri menjadi BPP Model Kostratani yang didampingi oleh BKP Kelas I Jayapura.

(Baca Juga: Jadikan Sektor Pertanian Sebagai Penyelamat Krisis )

“Dari sisi tampilan wajah kantor BPP Arso telah dibantu dengan pengecatan ruangan dan dinding kantor serta pembuatan papan Nama, Untuk mendukung sistem pelaporan, BPP Arso telah menerima hibah berupa bantuan 1 unit Laptop dan 1 unit Printer,” katanya.

Selain itu, dari Badan Karantina Pertanian juga telah melakukan Sosialiasi BPP Model dan melaksanakan berbagai pelatihan diantaranya Pelatihan IT dan manajemen data/informasi pertanian, Pelatihan Updating Simluhtan, eRDKK, dan CPCL (Aplikasi dikirim ke AWR Kementan).

Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Karantina yang dibuka langsung oleh Bupati Keerom, Muh. Markum yang dalam sambutannya sangat mengapresiasi Program Kementerian Pertanian ini.

"Saya sangat berharap Program Kostratani bisa berjalan dengan lancar, kita harus dukung karena ini adalah program utama milik Menteri Pertanian, kalau bukan Penyuluh siapa lagi yang bisa menghubungkan Menteri Pertanian dengan Petani," tutur Muh. Markum.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1833 seconds (0.1#10.140)