4 Bandara Bakal Miliki Autogate di 2024, Susul Soetta dan Ngurah Rai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah bandara internasional di Indonesia segera memiliki alat autogate menyusul Soekarno-Hatta International Airport di Tangerang, Banten, dan I Gusti Ngurah Rai International Airport di Badung, Bali.
Keempat bandara tersebut adalah Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, DIY; Kuala Namu International Airport di Deli Serdang, Sumatera Utara; Hang Nadim International Airport di Batam, Kepulauan Riau; dan Juanda International Airport di Sidoarjo, Jawa Timur.
Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkum-HAM Silmy Karim mengungkapkan, pemasangan alat autogate di berbagai bandara internasional tersebut ditargetkan rampung akhir tahun ini. “Akan beroperasi secara bertahap pada 2024. Setelah itu akan menyusul di Makassar (Sultan Hasanuddin International Airport),” katanya dalam pertemuan dengan pimpinan media di Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Mantan direktur utama PT Krakatau Steel dan PT Pindad itu menyebutkan, inovasi ini dilakukan terkait agenda digitalisasi dan mendukung pariwisata nasional. Lalu lintas penumpang internasional di berbagai bandara tersebut pun cukup tinggi.
Diketahui, autogate adalah mesin pemindai yang dapat mencocokkan data paspor dengan data e-VoA, e-Visa atau bebas visa pelintas internasional. Autogate mengintegrasikan teknologi face recognition dengan border control management (BCM) untuk pengawasan keimigrasian. Dengan adanya pintu autogate yang mempersingkat waktu verifikasi, penumpukan antrean di titik pemeriksaan keimigrasian dapat dikurangi.
Tahun ini juga, lanjut Silmy, Ditjen Imigrasi akan menambah autogate di Bandara Ngurah Rai dari 30 unit menjadi 80 unit di terminal kedatangan dan terminal keberangkatan. Pada 1 s.d. 26 Maret 2024, jumlah pelintas yang menggunakan autogate di terminal kedatangan Bandara Ngurah Rai lebih dari 121 ribu orang.
Sementara itu, jumlah pelintas yang menggunakan autogate di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sepanjang 1 s.d. 26 Maret 2024 hampir 380 ribu orang. Saat ini terdapat 78 unit autogate di Terminal 3 dan 10 unit autogate di Terminal 2 Soetta baik di terminal kedatangan maupun keberangkatan.
Keempat bandara tersebut adalah Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, DIY; Kuala Namu International Airport di Deli Serdang, Sumatera Utara; Hang Nadim International Airport di Batam, Kepulauan Riau; dan Juanda International Airport di Sidoarjo, Jawa Timur.
Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkum-HAM Silmy Karim mengungkapkan, pemasangan alat autogate di berbagai bandara internasional tersebut ditargetkan rampung akhir tahun ini. “Akan beroperasi secara bertahap pada 2024. Setelah itu akan menyusul di Makassar (Sultan Hasanuddin International Airport),” katanya dalam pertemuan dengan pimpinan media di Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Mantan direktur utama PT Krakatau Steel dan PT Pindad itu menyebutkan, inovasi ini dilakukan terkait agenda digitalisasi dan mendukung pariwisata nasional. Lalu lintas penumpang internasional di berbagai bandara tersebut pun cukup tinggi.
Diketahui, autogate adalah mesin pemindai yang dapat mencocokkan data paspor dengan data e-VoA, e-Visa atau bebas visa pelintas internasional. Autogate mengintegrasikan teknologi face recognition dengan border control management (BCM) untuk pengawasan keimigrasian. Dengan adanya pintu autogate yang mempersingkat waktu verifikasi, penumpukan antrean di titik pemeriksaan keimigrasian dapat dikurangi.
Tahun ini juga, lanjut Silmy, Ditjen Imigrasi akan menambah autogate di Bandara Ngurah Rai dari 30 unit menjadi 80 unit di terminal kedatangan dan terminal keberangkatan. Pada 1 s.d. 26 Maret 2024, jumlah pelintas yang menggunakan autogate di terminal kedatangan Bandara Ngurah Rai lebih dari 121 ribu orang.
Sementara itu, jumlah pelintas yang menggunakan autogate di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sepanjang 1 s.d. 26 Maret 2024 hampir 380 ribu orang. Saat ini terdapat 78 unit autogate di Terminal 3 dan 10 unit autogate di Terminal 2 Soetta baik di terminal kedatangan maupun keberangkatan.
(nng)