Waspada, Peredaran Uang Palsu Marak Jelang Lebaran

Selasa, 02 April 2024 - 08:09 WIB
loading...
Waspada, Peredaran Uang...
Bank Indonesia menemukan ribuan uang palsu menjelang Lebaran 2024. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
MALANG - Peredaran uang palsu dicatat Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Malang mengalami peningkatan jelang Hari Raya Idulfitri. Peningkatan ini mulai terjadi sejak bulan Maret lalu dari laporan sejumlah bank di wilayah kerja (Wilker) BI Kantor Perwakilan Malang, yang meliputi Malang kota dan kabupaten, Kota Batu, Pasuruan kota dan kabupaten, serta Probolinggo kota dan kabupaten.

Kepala BI Kantor Perwakilan Malang Febriana menuturkan, dari laporan uang palsu (upal) yang masuk pada Maret 2024 akhir, setidaknya ada kenaikan hingga 391 persen. Pecahan Rp 100.000 menjadi terbanyak yang ditemukan peredaran upal, dimana di Maret 2024 saja ada setidaknya 1.077 lembar, atau jika dirupiahkan mencapai Rp 107,7 miliar.

"Ada peningkatan temuan sebanyak 391 persen di Maret ini. Berdasarkan data kami di bulan Februari kemarin ada 227 lembar, di Januari ada 438 lembar. Jadi kalkulasi biasanya," ucap Febriana, saat pemaparan Bincang Santai Bersama Awak Media, pada Senin malam (1/4/2024).



Febriana mengakui bila pecahan uang Rp 100.000 menjadi yang banyak ditemukan upal, disusul dengan pecahan Rp 50.000, dan sisanya pecahan lainnya. Jumlah itu merupakan laporan dan bukti yang dikumpulkan oleh sejumlah bank - bank, dan dari aparat penegak hukum (APH) kepolisian selama tiga bulan terakhir.

"Tadi kan (laporannya) mulai Januari, bisa jadi Januari itu kan dikumpulkan tahun lalu, baru dilaporkan ke Bank Indonesia Januari. Karena bank-bank itu beda-beda, ada yang dikumpulin dulu, ada yang langsung," terangnya.

Tapi secara keseluruhan dibandingkan tahun 2023 lalu pertumbuhan upal, belum dapat dikatakan ada peningkatan. Sebab dari data di Januari hingga Maret 2023 lalu penemuannya masih di angka 300 sampai 600 lembar saja, khusus untuk pecahan Rp 100.000.

"Kalau secara tahunan masih belum masih dibawah tahun lalu. Saya harap sih nggak tambah, itu berkurang dari tahun lalu jumlah akumulasinya," ungkap dia.



Guna mencegah peredaran uang palsu yang meresahkan masyarakat, pihaknya bersama instansi lain terus menggencarkan sosialisasi ke masyarakat, terutama menjelang lebaran. Selain itu, pihaknya bekerjasama dengan kepolisian untuk melakukan pengungkapan kasus peredaran uang palsu ini.

"Kami selalu sosialisasi ke masyarakat. Kalau langkah preventif tentu kita dengan yang terutama 3D, dilihat, diraba, diterawang. Uang itu unsur mutlaknya apa yang bisa untuk mengenali asli atau palsu," jelasnya.

Pihaknya juga melaporkan ke kepolisian bila ada temuan-temuan uang palsu, untuk dianalisis teknik-teknik pembuatannya. Dari analisis ini, kepolisian juga akan bergerak bersama menyosialisasikan demi memutus peredaran uang palsu.

"Kerjasama juga dengan kepolisian untuk bisa menangkap barang bukti, biasanya ada temuan, beberapa temuan. Itu nanti kita laporkan juga ke kepolisian, dari kepolisian juga nanti akan dipelajari teknik-tekniknya," pungkasnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2176 seconds (0.1#10.140)