Produsen Pesawat, Bombardier Bakal PHK 5.000 Pekerja

Senin, 12 November 2018 - 16:58 WIB
Produsen Pesawat, Bombardier...
Produsen Pesawat, Bombardier Bakal PHK 5.000 Pekerja
A A A
QUEBEC - Pekerja perusahaan raksasa pembuat pesawat asal Kanada yakni Bombardier tengah menghadapi ketidakpastian, setelah pihak perusahaan mengumumkan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 5.000 pekerja di seluruh dunia. Pembuat pesawat dan kereta tersebut tengah berjuang mempertahankan kinerja, dengan melakukan pengurangan pegawai selama 12 hingga 18 bulan ke depan.

Seperti dilansir BBC, perusahaan mengatakan pemutusan hubungan kerja akan dilakukan untuk "merampingkan" operasi, dimana sebagai bagian dari rencana restrukturisasi yang lebih luas. Bombardier sendiri saat ini mempekerjakan 70.000 orang pekerja di seluruh dunia. Perusahaan yang berbasis di Montreal tersebut memiliki lokasi produksi dan teknik di 28 negara.

Bombardier memperkirakan PHK yang dilakukan setara dengan sekitar 7% dari total tenaga kerja global dan diyakini bakal menghemat USD250 juta. Pengurangan akan dilakukan sebagian besar berasal dari divisi kedirgantaraan, dilanjutkan dengan beberapa dari divisi kereta api perusahaan. Bombardier mengungkapkan, bahwa 2.500 pekerja yang akan diberhentikan berada di provinsi Quebec Kanada dan 500 pekerja dari provinsi Ontario.

Seorang juru bicara perusahaan, mengungkapkan belum memiliki rincian tentang sisa pekerja serta apakah masih akan melakukan perampingan. Pengumuman itu datang ketika Bombardier mengumumkan hasil kuartal ketiganya, di mana laba sebelum pajak naik dua kali lipat menjadi USD267 juta untuk tiga bulan hingga September dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu penjualan turun 5% menjadi USD3,6 miliar dengan tetapi pendapatan diperkirakan akan melonjak 10% menjadi setidaknya USD18 miliar tahun depan. Disebutkan juga pihak perusahaan berniat menjual dua unit non inti bisninya yakni pesawat Seri Q untuk USD900 juta dan juga merek dagang de Havilland, sebesar USD300 juta.

"Kami terus membuat kemajuan yang solid dalam melaksanakan rencana turnaround. Kami telah menggerakkan babak dan tindakan berikutnya yang diperlukan untuk melepaskan potensi penuh dari portofolio Bombardier," ujar Kepala Eksekutif Alain Bellemare.

Awal tahun ini, Bombardier juga menjual saham mayoritas dalam pesawat C-Series yang rugi ke Airbus dengan pesawat yang diberi nama A220. Bellemare mengungkapkan tiga tahun lalu mereka menopang Bombardier, untuk kemudian menghadapi masalah keuangan serius dengan program Seri C dan harus diselamatkan oleh pemerintah Quebec dengan bailout USD1 miliar.
(akr)
Berita Terkait
Tragis, Seorang Wanita...
Tragis, Seorang Wanita Tewas Ditabrak Pesawat Saat Memotong Rumput
Dua Pesawat UFO Dilaporkan...
Dua Pesawat UFO Dilaporkan Mengunjungi Kanada
Kanada Sita Pesawat...
Kanada Sita Pesawat Kargo Rusia, Kremlin Meradang
Jet Tempur China Cegat...
Jet Tempur China Cegat Pesawat Kanada Secara Agresif, 2 Kali Tembakkan Suar
Pesawat Delta Air Lines...
Pesawat Delta Air Lines Bawa 80 Orang Terbalik di Kanada, 15 Luka
Bagaimana Delta Air...
Bagaimana Delta Air Lines Pembawa 80 Orang Jatuh Terbalik tapi Semuanya Selamat?
Berita Terkini
Moodys Bunyikan Alarm...
Moody's Bunyikan Alarm Peringatan Kesehatan Fiskal AS
1 jam yang lalu
Tak Terbendung! Harga...
Tak Terbendung! Harga Emas Tembus ke Rp1.806.000 per Gram
2 jam yang lalu
Dulu Kabur, Kini Perusahaan...
Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia
3 jam yang lalu
PetroChina Jabung Ciptakan...
PetroChina Jabung Ciptakan Multiplier Effect Ekonomi Jambi
4 jam yang lalu
PLN EPI Pasok 350 Ton...
PLN EPI Pasok 350 Ton Cangkang Sawit via Laut ke PLTU Tidore
6 jam yang lalu
Hore! Jelang Lebaran,...
Hore! Jelang Lebaran, Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini
8 jam yang lalu
Infografis
Prancis Kerahkan Pesawat...
Prancis Kerahkan Pesawat Bersenjata Nuklir ke Perbatasan Jerman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved