BCA Targetkan Porsi Dana Murah Capai 80% dari DPK

Rabu, 14 November 2018 - 16:30 WIB
BCA Targetkan Porsi Dana Murah Capai 80% dari DPK
BCA Targetkan Porsi Dana Murah Capai 80% dari DPK
A A A
JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus berkomitmen untuk meningkatkan porsi dana murah atau current account and saving account (CASA). Hal tersebut dilakukan dengan terus mendorong layanan jaringan yang terintegrasi untuk menjaga kenyamanan nasabah.

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, porsi dana murah akan ditingkatkan pada angka 78% hingga 80% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK). Adapun hingga akhir September 2018, komposisi CASA perseroan sebesar 77,7% dari total DPK atau menjadi Rp476,8 triliun.

"Kalau kita terus kembangkan transfer payment maka otomatis CASA akan naik. Kita akan terus menjaga agar CASA naik dan targetnya bisa sekitar 78% hingga 80% dari total dana," ujar Jahja di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Dalam komposisi CASA, dana giro tumbuh 12,7% menjadi Rp163,1 triliun, sementara dana tabungan meningkat 10,8% mencapai Rp313,7 triliun.

Adapun dana deposito tercatat sebesar Rp137,1 triliun atau turun 6,4% (year on year/yoy). Meskipun mengalami penurunan secara tahunan, dana deposito kembali meningkat sejak Maret 2018 sejalan dengan tren kenaikan suku bunga deposito.

Pada akhir September 2018, total dana pihak ketiga atau DPK tumbuh sebesar 6,9% menjadi Rp613,9 triliun. Sementara itu, imbuh dia, pertumbuhan kredit akan dijaga di angka 14-15%.

Hingga kuartal III/2018, portofolio kredit BCA mencapai Rp516 triliun, atau naik 17,3%. Menurut Jahja, perseroan berhasil mencatat pertumbuhan kredit usaha yang lebih tinggi, baik pada kredit investasi maupun modal kerja.

"Pertumbuhan kredit di BCA yang naik 17% itu jauh di atas industri perbankan dan semua mengalami pertumbuhan, mulai dari segmen korporasi, investasi dan lainnya," katanya. Sementara tahun depan, BCA mematok peningkatan kredit pada angka 10-12%.

Meski terbilang turun dibandingkan target pertumbuhan kredit tahun ini, namun menurut dia, pertumbuhan kredit tersebut konservatif. "Kita tidak mau terlalu optimistis, tapi kalau kenyataannya pertumbuhan kredit bisa melebihi target ya kita jalani," ujarnya.

Di sisi lain, perseroan juga sudah meluncurkan fitur transfer menggunakan quick response code (QR) ke sesama nasabah BCA melalui aplikasi mobile banking BCA. Direktur BCA Santoso Liem menuturkan, fitur ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi nasabah BCA.

"Senin kita sudah launching terbuka QR Code. Dengan QR Code ini bisa lebih simple jika mau transfer ke sesama nasabah BCA," ungkapnya.Mengenai besaran investasi yang dialokasikan, dia menyebut bahwa dana yang digelontorkan tidak terlalu besar. "Yang mahal itu human-nya atau orang orangnya yang harus kita hire," ujarnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5064 seconds (0.1#10.140)