Lonjakan Harga Minyak Mentah Dunia Mereda Pasca Naik 2%

Jum'at, 14 Desember 2018 - 12:16 WIB
Lonjakan Harga Minyak Mentah Dunia Mereda Pasca Naik 2%
Lonjakan Harga Minyak Mentah Dunia Mereda Pasca Naik 2%
A A A
SINGAPURA - Lonjakan harga minyak mentah dunia sedikit mereda pada perdagangan, Jumat (14/12/2018) setelah sempat melesat lebih dari 2% di hari sebelumnya. Akan tetapi dukungan datang dari harapan pasar bahwa pengetatan bakal lebih cepat daripada perkiraan setelah pemotongan pasokan dari produsen utama.

Pengurangan produksi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) serta beberapa produsen non-OPEC termasuk Rusia diyakini dapat membantu menciptakan defisit pasokan pada kuartal kedua tahun depan. Hal ini disampaikan Badan Energi Internasional pada hari Kamis, kemarin.

Terpantau harga minyak mentah berjangka AS yakni West Texas Intermediate (WTI) berada di posisi USD52,42 per barel pada pukul 01.18 GMT, atau lebih rendah 0,3% dari sesi terakhir. Terpantau harga merayap lebih rendah selama perdagangan Asia karena para investor mengambil keuntungan setelah kenaikan hari Kamis, kata para analis.

Harga minyak mentah AS sendiri naik 2,8% di sesi sebelumnya, didukung setelah data menunjukkan penurunan persediaan Amerika Serikat. Sedangkan patokan internasional untuk harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada posisi USD61,06 per barel atau menyusut 39 sen yang setara 0,6% dari penutupan terakhir.

"Harga minyak mentah naik (Kamis) seiring tanda-tanda lebih lanjut dari pengetatan di pasar," kata bank ANZ, menambahkan bahwa Arab Saudi memasuki "fase baru dari perjanjian pemotongan produksinya".

Sebagai bagian dari kesepakatan pemotongan pasokan OPEC yang disepakati pekan lalu, pemimpin de fakto Saudi Arabia berencana untuk mengurangi produksinya menjadi 10,2 juta barel per hari (bpd) pada Januari. Di tempat lain, awal bulan ini provinsi Kanada Barat juga akan pemotongan produksi minyak secara sementara.

Hal ini setelah terjadi gangguan pada pipa yang telah menyebabkan banjir minyak mentah dalam penyimpanan dan mendorong turunnya harga minyak mentah Kanada. Di sisi lain, China mengirimkan sinyal bersedia untuk mengurangi ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat, dengan melakukan pembelian besar pertama.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4281 seconds (0.1#10.140)