Bukan Mitra Dagang Utama, Ini Ekspor Utama RI ke Iran dan Israel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa Iran dan Israel bukanlah mitra dagang utama Indonesia untuk kawasan Timur Tengah. Nilai ekspor maupun impor Indonesia dari kedua negara tersebut terbilang relatif kecil.
Plt. Kepala BPS Amalia A Widyasari mengungkapkan, sepanjang tahun 2023 pangsa nilai ekspor Indonesia ke Iran hanya mencapai 2,15% dan impornya hanya 0,12%. Sedangkan, nilai ekspor Indonesia ke Israel hanya 1,83% dan impornya hanya 0,22%.
"Yang ingin saya garis bawahi secara umum bahwa dapat disimpulkan nilai perdagangan Indonesia dengan Iran dan Israel relatif kecil. Keduanya bukan mitra dagang utama Indonesia di kawasan Timur Tengah," ujar Amalia dalam Rilis BPS Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Maret 2024, di Jakarta, Senin (22/4/2024).
Amalia mengungkapkan, secara terinci sepanjang tahun 2023 nilai ekspor Indonesia ke Iran USD195,13 juta atau kira-kira 2,15% dari total ekspor ke Timur Tengah. Sementara itu, impor Indonesia ke Iran mencapai USD11,72 juta atau 0,12% terhadap total ekspor ke Timur Tengah. Dengan demikian, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan terhadap Iran sebesar USD183,41 juta.
Tiga komoditas utama yang diekspor Indonesia ke Iran antara lain buah-buahan, kendaraan dan bagiannya, serta berbagai produk kimia. Sedangkan komoditas impor utama dari Iran adalah buah-buahan, bahan bakar dan bahan kimia organik.
Sementara terhadap Israel, nilai ekspor Indonesia mencapai USD165,77 juta pada 2023. Nilai ini mencakup 1,83% ekspor Indonesia ke Timur Tengah. Kemudian, impor Israel ke Indonesia mencapai USD21,93 juta atau 0,22% dari impor Indonesia asal Timur Tengah. Dengan demikian, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan dengan Israel sebesar USD143,84 juta.
Plt. Kepala BPS Amalia A Widyasari mengungkapkan, sepanjang tahun 2023 pangsa nilai ekspor Indonesia ke Iran hanya mencapai 2,15% dan impornya hanya 0,12%. Sedangkan, nilai ekspor Indonesia ke Israel hanya 1,83% dan impornya hanya 0,22%.
"Yang ingin saya garis bawahi secara umum bahwa dapat disimpulkan nilai perdagangan Indonesia dengan Iran dan Israel relatif kecil. Keduanya bukan mitra dagang utama Indonesia di kawasan Timur Tengah," ujar Amalia dalam Rilis BPS Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Maret 2024, di Jakarta, Senin (22/4/2024).
Amalia mengungkapkan, secara terinci sepanjang tahun 2023 nilai ekspor Indonesia ke Iran USD195,13 juta atau kira-kira 2,15% dari total ekspor ke Timur Tengah. Sementara itu, impor Indonesia ke Iran mencapai USD11,72 juta atau 0,12% terhadap total ekspor ke Timur Tengah. Dengan demikian, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan terhadap Iran sebesar USD183,41 juta.
Tiga komoditas utama yang diekspor Indonesia ke Iran antara lain buah-buahan, kendaraan dan bagiannya, serta berbagai produk kimia. Sedangkan komoditas impor utama dari Iran adalah buah-buahan, bahan bakar dan bahan kimia organik.
Sementara terhadap Israel, nilai ekspor Indonesia mencapai USD165,77 juta pada 2023. Nilai ini mencakup 1,83% ekspor Indonesia ke Timur Tengah. Kemudian, impor Israel ke Indonesia mencapai USD21,93 juta atau 0,22% dari impor Indonesia asal Timur Tengah. Dengan demikian, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan dengan Israel sebesar USD143,84 juta.
(fjo)