Rupiah Ambruk, Bos BI Sebut Tak Seburuk Won dan Yen

Rabu, 24 April 2024 - 15:50 WIB
loading...
Rupiah Ambruk, Bos BI...
Bank Indonesia menegaskan pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami Indonesia tapi juga negara lain. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menegaskan pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami Indonesia tapi juga negara lain imbas penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) menguat tajam mencapai level tertinggi 106,25 per 16 April 2024 atau mengalami apresiasi 4,86% dibandingkan dengan level akhir tahun 2023.

"Perkembangan ini memberikan tekanan depresiasi kepada hampir seluruh mata uang dunia, termasuk nilai tukar Rupiah," kata Perry Perry dalam konferensi pers RDG BI Bulan April 2024 secara virtual, Rabu (24/4/2024).



Adapun Yen Jepang dan dolar New Zealand masing-masing melemah 8,91% dan 6,12% (ytd), sementara mata uang kawasan, seperti Baht Thailand dan Won Korea masing-masing melemah 7,88% dan 6,55% (ytd). Sementara itu, pelemahan Rupiah sampai dengan 23 April 2024 tercatat lebih rendah yakni 5,07% (ytd).

"Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dengan mengoptimalkan seluruh instrumen moneter yang tersedia, baik melalui intervensi di pasar valas secara spot dan DNDF, pembelian SBN dari pasar sekunder apabila diperlukan, pengelolaan likuiditas secara memadai, maupun langkah-langkah lain yang diperlukan," jelasnya.

Baca Juga: BI Kerek Suku Bunga 6,25%, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.155

Strategi operasi moneter pro-market melalui instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI terus dioptimalkan guna menarik masuknya aliran portofolio asing dari luar negeri.

"Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023," jelas Perr
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1701 seconds (0.1#10.140)