Perkuat Layanan, BRI Perluas Kerja Sama Remitansi dengan E9pay
loading...
A
A
A
JAKARTA - BRI mengumumkan perluasan kerja sama remitansi dengan perusahaan Penyelenggara Transfer Dana (PTD) ternama di Korea Selatan (Korsel) yaitu E9pay Company Limited (E9pay Co., Ltd.). Kerja sama yang telah dimulai sejak tahun 2017 ini akan diperluas, dimana pekerja migran Indonesia(PMI) yang bekerja diNegeri Ginsengakan mendapatkan akses yang lebih lengkap atas seluruh layanan keuangan yang ditawarkan oleh BRI melalui jaringan E9pay.
Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto menyatakan bahwa BRI berkomitmen untuk memberikan layanan unggul bagi nasabah, baik yang berada di Indonesia maupun yang berada di negara lain. Kerja sama ini merupakan upaya BRI dalam rangka memperkuat layanan finansial untuk pekerja migran Indonesia di Korea Selatan.
"Kerja sama dengan E9pay ini akan memperluas akses para pahlawan devisa untuk mendapatkan layanan finansial terbaik dengan penambahan beberapa fitur baru antara lain, transfer uang dari Indonesia ke Korea Selatan melalui BRI virtual account baik untuk transaksi individual maupun importir," ungkapnya melalui siaran pers, Selasa (7/5/2024).
Selain itu, lanjut Agus, E9pay juga akan berperan sebagai collecting agent atas pinjaman yang disalurkan oleh BRI kepada PMI di Korea Selatan. Ini merupakan salah satu langkah strategis BRI untuk menciptakan inklusi keuangan yang bermanfaat bagi seluruh nasabah BRI, khususnya para pekerja migran Indonesia.
Agus menambahkan, BRI juga telah memberikan kemudahan layanan transfer uang dari Korea Selatan ke Indonesia lewat integrasi platform unggulan BRI yaitu BRIfast Remittance dengan jaringan E9pay. PMI di Korea Selatan pun telah cukup familiar dalam menggunakan aplikasi digital E9pay yang dapat diakses dengan mudah dari telepon seluler PMI dan digunakan untuk melakukan transfer uang ke seluruh unit kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), di tahun 2023 terdapat sebanyak 12.580 PMI yang ditempatkan di wilayah koridor Korea Selatan. Angka ini tumbuh sebesar 10,4% dari jumlah PMI yang ditempatkan pada tahun 2022 dengan jumlah PMI sebanyak 11.269 orang.
BP2MI memperkirakan angka penempatan PMI ke Korea Selatan dalam beberapa tahun ke depan akan terus meningkat, hal tersebut salah satunya disebabkan karena Korea Selatan saat ini mengalami aging population, yang mengakibatkan kurangnya tenaga kerja muda untuk menggerakkan perekonomian. Hal inilah yang dilihat sebagai peluang bagi Indonesia dengan menempatkan banyak Pekerja Migran Indonesia ke negara tujuan Korea Selatan.
Di lain pihak, CEO E9pay Hyuk-Goo Jeon mengatakan, BRI merupakan salah satu mitra bisnis yang dimiliki E9pay di Indonesia sehingga kerjasama yang telah berjalan selama ini perlu ditingkatkan guna memberikan financial experience yang lebih baik kepada PMI.
"Sejak E9pay dan BRI mulai bekerja sama sekitar 5 tahun lalu, kami senantiasa berupaya menyediakan layanan pengiriman uang yang terbaik bagi pekerja Indonesia yang ada di Korea Selatan. Penandatanganan MoU ini menandai peristiwa penting dalam hubungan kerjasama antara kedua perusahaan, sekaligus mempererat hubungan bisnis yang selama ini telah terjalin dengan semangat mewujudkan visi bersama dalam meningkatkan kerja sama di bidang finansial dan pembangunan antara Korea Selatan dan Indonesia," tuturnya.
E9pay sendiri merupakan perusahaan PTD yang melaksanakan transaksi cross-border payment berbasis aplikasi dengan user baik individual maupun bisnis yang tergabung dalam jaringan Korean Financial Telecommunications & Clearings yaitu institusi settlement pembayaran yang mengatur tentang jaringan pembayaran antar bank di Korea Selatan.
Perusahaan yang berdiri pada tahun 2007 dan berkantor pusat di Seoul ini menjalankan aktivitas bisnis utamanya yang mencakup bisnis outbound remittance, inbound remittance dan airline ticketing dengan jaringan kerja luas yang menjangkau lebih dari 22 negara di dunia.
Dengan cakupan yang luas, E9pay merupakan perusahaan fintech pertama di Korea Selatan yang mendapatkan Overseas Remittance Business License dari Kementerian Ekonomi & Keuangan (MOEF) Korea Selatan yang memfasilitasi transaksi layanan remitansi antar negara oleh P2P, B2C, C2B, B2B dari dan ke lebih dari 126 negara via aplikasi telepon seluler dan platform situs web.
Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto menyatakan bahwa BRI berkomitmen untuk memberikan layanan unggul bagi nasabah, baik yang berada di Indonesia maupun yang berada di negara lain. Kerja sama ini merupakan upaya BRI dalam rangka memperkuat layanan finansial untuk pekerja migran Indonesia di Korea Selatan.
"Kerja sama dengan E9pay ini akan memperluas akses para pahlawan devisa untuk mendapatkan layanan finansial terbaik dengan penambahan beberapa fitur baru antara lain, transfer uang dari Indonesia ke Korea Selatan melalui BRI virtual account baik untuk transaksi individual maupun importir," ungkapnya melalui siaran pers, Selasa (7/5/2024).
Selain itu, lanjut Agus, E9pay juga akan berperan sebagai collecting agent atas pinjaman yang disalurkan oleh BRI kepada PMI di Korea Selatan. Ini merupakan salah satu langkah strategis BRI untuk menciptakan inklusi keuangan yang bermanfaat bagi seluruh nasabah BRI, khususnya para pekerja migran Indonesia.
Agus menambahkan, BRI juga telah memberikan kemudahan layanan transfer uang dari Korea Selatan ke Indonesia lewat integrasi platform unggulan BRI yaitu BRIfast Remittance dengan jaringan E9pay. PMI di Korea Selatan pun telah cukup familiar dalam menggunakan aplikasi digital E9pay yang dapat diakses dengan mudah dari telepon seluler PMI dan digunakan untuk melakukan transfer uang ke seluruh unit kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), di tahun 2023 terdapat sebanyak 12.580 PMI yang ditempatkan di wilayah koridor Korea Selatan. Angka ini tumbuh sebesar 10,4% dari jumlah PMI yang ditempatkan pada tahun 2022 dengan jumlah PMI sebanyak 11.269 orang.
BP2MI memperkirakan angka penempatan PMI ke Korea Selatan dalam beberapa tahun ke depan akan terus meningkat, hal tersebut salah satunya disebabkan karena Korea Selatan saat ini mengalami aging population, yang mengakibatkan kurangnya tenaga kerja muda untuk menggerakkan perekonomian. Hal inilah yang dilihat sebagai peluang bagi Indonesia dengan menempatkan banyak Pekerja Migran Indonesia ke negara tujuan Korea Selatan.
Di lain pihak, CEO E9pay Hyuk-Goo Jeon mengatakan, BRI merupakan salah satu mitra bisnis yang dimiliki E9pay di Indonesia sehingga kerjasama yang telah berjalan selama ini perlu ditingkatkan guna memberikan financial experience yang lebih baik kepada PMI.
"Sejak E9pay dan BRI mulai bekerja sama sekitar 5 tahun lalu, kami senantiasa berupaya menyediakan layanan pengiriman uang yang terbaik bagi pekerja Indonesia yang ada di Korea Selatan. Penandatanganan MoU ini menandai peristiwa penting dalam hubungan kerjasama antara kedua perusahaan, sekaligus mempererat hubungan bisnis yang selama ini telah terjalin dengan semangat mewujudkan visi bersama dalam meningkatkan kerja sama di bidang finansial dan pembangunan antara Korea Selatan dan Indonesia," tuturnya.
E9pay sendiri merupakan perusahaan PTD yang melaksanakan transaksi cross-border payment berbasis aplikasi dengan user baik individual maupun bisnis yang tergabung dalam jaringan Korean Financial Telecommunications & Clearings yaitu institusi settlement pembayaran yang mengatur tentang jaringan pembayaran antar bank di Korea Selatan.
Perusahaan yang berdiri pada tahun 2007 dan berkantor pusat di Seoul ini menjalankan aktivitas bisnis utamanya yang mencakup bisnis outbound remittance, inbound remittance dan airline ticketing dengan jaringan kerja luas yang menjangkau lebih dari 22 negara di dunia.
Dengan cakupan yang luas, E9pay merupakan perusahaan fintech pertama di Korea Selatan yang mendapatkan Overseas Remittance Business License dari Kementerian Ekonomi & Keuangan (MOEF) Korea Selatan yang memfasilitasi transaksi layanan remitansi antar negara oleh P2P, B2C, C2B, B2B dari dan ke lebih dari 126 negara via aplikasi telepon seluler dan platform situs web.
(fjo)