Kemenpar Targetkan 4 Juta Wisman Perbatasan di 2019

Sabtu, 02 Februari 2019 - 18:01 WIB
Kemenpar Targetkan 4 Juta Wisman Perbatasan di 2019
Kemenpar Targetkan 4 Juta Wisman Perbatasan di 2019
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan 4 juta wisatawan mancanegara (wisman) di perbatasan masuk ke Indonesia pada tahun 2019. Target tersebut naik 20% dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun 2018, diperkirakan pariwisata perbatasan (border tourism) dapat menyumbang 18% dari total kunjungan wisman. Karena itu, tahun ini harus naik menjadi 20% atau sekitar 4 juta dari total 20 juta target wisman," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Rizki Handayani Mustafa di Jakarta, Sabtu (2/2/2019).

Rizki menambahkan, Kemenpar akan terus mendorong potensi pariwisata perbatasan atau cross border melalui program promosi bersama, misalnya dengan penyedia transportasi (ferry dan bus), event crossborder, hot deals, destinasi digital, dan mobile positioning data (MPD).

"Salah satu potensi wisata yang terus digarap oleh Kemenpar adalah crossborder. Karena, jenis wisata ini memiliki banyak peminat dari berbagai kalangan. Selain itu, wisata perbatasan menjadi jawaban ketika wisatawan menemui kesulitan dalam melakukan kegiatan wisata. Khususnya yang berada di dalam wilayah Indonesia," ujarnya.

Menurut dia, menggarap pasar wisman perbatasan sangat realistis bagi pariwisata Indonesia. Apalagi Indonesia memiliki banyak daerah yang merupakan pintu masuk wisman dari negara tetangga. Baik dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Papua Nugini, maupun Timor Leste.

"Selain itu wisman dari negara tetangga memiliki kedekatan (proximity) secara geografis. Dengan kedekatan ini wisman lebih mudah, cepat, dan murah menjangkau destinasi kita. Belum lagi kedekatan kultural dan emosional. Ini peluang yang bisa kita maksimalkan," ungkapnya.

Bagi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, wisata perbatasan memiliki peranan penting untuk pariwisata Indonesia. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya Menpar Arief bahkan ingin lebih agresif lagi bergerak di wisata perbatasan. Apalagi saat ini aksesibilitas dan infrastruktur di wilayah perbatasan Indonesia makin bagus.

"Tourism itu mirip bisnis transportasi dan telekomunikasi. Membutuhkan kedekatan atau proximity, baik kedekatan budaya maupun kedekatan jarak. Ini berhasil dijalankan di Eropa. Karena itu, memperkuat border area adalah salah satu solusi bagi pencapaian target Kemenpar," tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6317 seconds (0.1#10.140)