PHE ONWJ Dukung Pembangunan Infrastruktur di Sekitar Wilayah Operasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat Desa Cemara Kulon, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu kini dapat menyeberang tambak tanpa bersusah payah. Dengan jembatan baru, mereka dapat menghemat waktu hingga 20 menit tanpa perlu berputar jauh.
Jembatan ini dibangun atas inisiasi Kelompok Tani Hutan (KTH) Cemara Kulon dibantu dari Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Hampir semua material jembatan berasal dari palet limbah bekas operasional perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi minyak dan gas tersebut.
Palet kayu sebanyak 17.729,4 kilogram dimanfaatkan masyarakat untuk pembangunan dan revitalisasi dua jembatan, pembuatan miniatur kincir angin, pembuatan meja dan juga kursi. Jembatan baru ini pun lebih aman dari jembatan lama. Sebelumnya, warga harus ekstra hati-hati saat melewati jembatan lama karena hanya selebar bahu orang dewasa.
Manager Communication, Relations, and CID Regional Jawa Hari Setyono saat meninjau dan meresmikan jembatan, berharap pembangunan jembatan ini tidak hanya untuk memudahkan akses bagi masyarakat Desa Cemara Kulon ke lokasi tambak, tetapi juga akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka.
Perusahaan berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional. "Kami yakin bahwa kolaborasi ini akan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat," kata Hari.
Selain sebagai akses menuju lokasi tambak, jembatan baru ini juga dimanfaatkan KTH Cemara Kulon untuk memantau program budidaya lembah mangrove yang sedang berjalan. Selama satu tahun berjalan, KTH Cemara Kulon terus menanam di lahan non produktif yang berada di sekitar jembatan. Tanaman ini jadi vegetasi, dan makanan lebah sekaligus menghasilkan madu yang diharapkan nantinya bisa bernilai ekonomi bagi masyarakat.
Jembatan ini dibangun atas inisiasi Kelompok Tani Hutan (KTH) Cemara Kulon dibantu dari Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Hampir semua material jembatan berasal dari palet limbah bekas operasional perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi minyak dan gas tersebut.
Palet kayu sebanyak 17.729,4 kilogram dimanfaatkan masyarakat untuk pembangunan dan revitalisasi dua jembatan, pembuatan miniatur kincir angin, pembuatan meja dan juga kursi. Jembatan baru ini pun lebih aman dari jembatan lama. Sebelumnya, warga harus ekstra hati-hati saat melewati jembatan lama karena hanya selebar bahu orang dewasa.
Manager Communication, Relations, and CID Regional Jawa Hari Setyono saat meninjau dan meresmikan jembatan, berharap pembangunan jembatan ini tidak hanya untuk memudahkan akses bagi masyarakat Desa Cemara Kulon ke lokasi tambak, tetapi juga akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka.
Perusahaan berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional. "Kami yakin bahwa kolaborasi ini akan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat," kata Hari.
Selain sebagai akses menuju lokasi tambak, jembatan baru ini juga dimanfaatkan KTH Cemara Kulon untuk memantau program budidaya lembah mangrove yang sedang berjalan. Selama satu tahun berjalan, KTH Cemara Kulon terus menanam di lahan non produktif yang berada di sekitar jembatan. Tanaman ini jadi vegetasi, dan makanan lebah sekaligus menghasilkan madu yang diharapkan nantinya bisa bernilai ekonomi bagi masyarakat.
(nng)