HHI Pelopor Kapal Pintar yang Lebih Aman dan Efisien

Jum'at, 22 Februari 2019 - 14:15 WIB
HHI Pelopor Kapal Pintar yang Lebih Aman dan Efisien
HHI Pelopor Kapal Pintar yang Lebih Aman dan Efisien
A A A
PADA awal Juli 2017, Hyundai Heavy Industries (HHI) mengumumkan debut sistem Teknologi Komunikasi dan Informasi (Information and Communication Technology/ICT) yang bisa mempercepat komunikasi internal dan mengefisienkan navigasi.

Ini merupakan bagian dari pembuatan program Inte grated Smart Ship Solution (ISSS). ISSS besutan HHI lebih fokus pada pengelolaan data dalam skala besar sehingga dapat meminimalisasikan terjadinya kesalahan.

Selain itu, mereka terus meningkatkan fitur-fitur baru untuk mempermudah navigasi dan memasang sejumlah alat backup mesin. De ngan sensor baru, ISSS bisa menghitung jarak dengan kapal lain. Dari perspektif para insinyur, dengan sistem teknologi yang mengatur data energi dan mesin, ISSS akan men jadi kapal yang lebih aman dan efisien dibandingkan lainnya.

Meski canggih, para nakhoda di dalam kapal ISSS tetap harus aktif melakukan pengawasan. Sebab pengawasan manual oleh manusia tidak tergantikan.“Setelah selesai uji coba reguler yang diuji dengan mengangkut 6.500 mobil atau truk dan 250.000 ton bijih besi, ISSS diperkirakan dapat memangkas biaya operasi sebesar 6%. Artinya, keahlian dan selisih keuntungan akan meningkat,” ungkap HHI dalam situs resminya.
ISSS telah membuat industri mari tim semakin maju. Penggunaan kapal pintar seperti ISSS diprediksi dapat memberikan pengaruh positif terhadap ekonomi dunia, mengingat operasi dan keselamatan pengantaran barang menjadi lebih baik.

Hal itu sejalan dengan ambisi Organisasi Maritim Internasional (IMO) yang ingin memperbanyak penggunaan kapal pintar secara global. Pada 2011, HHI meluncurkan sistem berteknologi canggih dalam prototipe kapal baru mereka.

Sejak saat itu, sistem ini terus dikembangkan dan diimplementasikan sedikitnya dalam 300 kapal. HHI dan Accen ture, perusahaan layanan teknologi, menjalin kerja sama untuk menciptakan inovasi baru demi memberikan perubahan.

“Kerja sama itu tidak hanya membuat HHI menguasai teknik IoT dan teknologi built-in, tapi juga cara menghemat biaya operasi dan mengoptimalkan navigasi,” kata Diego Pesantes dari Valour Consultancy.

HHI juga menekan kerja sama dengan Bhari dari Arab Saudi untuk memuaskan pelanggan dalam industri transportasi laut. “Teknologi HHI memberikan kontribusi besar dalam industri maritim melalui penerapan teknologi swatan tra, digitalisasi, dan koneksi, menyusul pesatnya perkembangan zaman. ISSS telah menjadi generasi baru perkapalan,” kata Direktur Marine and Offshore Innovation Strategi and Research Lloyd Register, Luis Benito.

HHI juga merancang platform model data yang bisa digunakan untuk mengirimkan berbagai data dalam skala besar dari kapal menuju pemilik kapal.

Saat ini meski HHI menderita kerugian sebesar 12% pada 2015, tapi tetap menjadi perusahaan pembuat kapal nomor wahid di dunia dengan pendapatan mencapai USD24,4 miliar.

“Berdasarkan Clarkson Research, secara global komunitas internasional akan memerlukan sekitar 6.500 kapal baru dalam lima tahun ke depan. Menimbang pangsa pasar pembuatan global HHI yang besar, pemesanan ISSS di perkirakan akan mencapai hingga 700 kapal,” kata Benito yang optimistis prospek perkapalan akan cerah. Pada 2015, HHI berhasil menjual lebih dari 5.000 unit atau setara 250 juta euro di pasar Eropa, terutama Inggris dan Prancis.

Kapal baru HHI disebut lebih hemat bahan bakar, lebih nyaman, dan lebih pintar. “Kami akan mencoba meningkatkan target penjualan dan melakukan yang terbaik untuk menarik klien,” kata CEO HHI, O.G. Kwon. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0573 seconds (0.1#10.140)