Penjualan Listrik Sepanjang 2023 Tumbuh 32%, Berikut Penopangnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) membukukan pertumbuhan positif atas penjualan listrik sepanjang 2023. Pada periode itu, penjualan listrik mencapai 285,23 Terrawatt hour (TWh).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, realisasi penjualan tumbuh 5,32% secara tahunan (yoy) dari 2022, yakni 270,82 TWh. Segmen bisnis menjadi penopang utama dengan pertumbuhan 12,53%.
Sementara, segmen industri menjadi penyumbang penjualan listrik terbesar dengan 30,72% dari total energi jual.
“Meskipun dihadapkan berbagai tantangan perekonomian, PLN berkomitmen mendorong pertumbuhan kinerja. Ini tercermin dari realisasi penjualan listrik PLN sepanjang tahun 2023 yang mengalami pertumbuhan positif,” ujar Darmawan, Jumat (24/5/2024).
Untuk memasifkan lini bisnisnya, BUMN kelistrikan ini menggalakan program Cash War Room (CWR) yang fokus pada penguatan manajemen keuangan, baik di sisi pengendalian anggaran dan performance, pengelolaan likuiditas dan manajemen utang, maupun pengelolaan valuasi aset.
Pada 2024, CWR mulai menambahkan fokus pada upaya peningkatan top line melalui optimasi penjualan dan distribusi.
“Dengan program ini kami betul-betul punya visibility, baik itu revenue maupun pengeluaran cost kami, mulai dari jangka pendek, menengah dan panjang. Sehingga pengelolaan keuangan lebih optimal dan efisien,” paparnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, realisasi penjualan tumbuh 5,32% secara tahunan (yoy) dari 2022, yakni 270,82 TWh. Segmen bisnis menjadi penopang utama dengan pertumbuhan 12,53%.
Sementara, segmen industri menjadi penyumbang penjualan listrik terbesar dengan 30,72% dari total energi jual.
“Meskipun dihadapkan berbagai tantangan perekonomian, PLN berkomitmen mendorong pertumbuhan kinerja. Ini tercermin dari realisasi penjualan listrik PLN sepanjang tahun 2023 yang mengalami pertumbuhan positif,” ujar Darmawan, Jumat (24/5/2024).
Untuk memasifkan lini bisnisnya, BUMN kelistrikan ini menggalakan program Cash War Room (CWR) yang fokus pada penguatan manajemen keuangan, baik di sisi pengendalian anggaran dan performance, pengelolaan likuiditas dan manajemen utang, maupun pengelolaan valuasi aset.
Pada 2024, CWR mulai menambahkan fokus pada upaya peningkatan top line melalui optimasi penjualan dan distribusi.
“Dengan program ini kami betul-betul punya visibility, baik itu revenue maupun pengeluaran cost kami, mulai dari jangka pendek, menengah dan panjang. Sehingga pengelolaan keuangan lebih optimal dan efisien,” paparnya.
(akr)