Unilever Indonesia Kolaborasi Edukasi Kesetaraan Gender bagi Komunitas Tuli

Kamis, 30 Mei 2024 - 16:19 WIB
loading...
Unilever Indonesia Kolaborasi Edukasi Kesetaraan Gender bagi Komunitas Tuli
Komnas Disabilitas Indonesia dan Unilever Indonesia mendukung penuh FeminisThemis Academy 2024 dalam rangka menyambut Hari Lahir Pancasila. FOTO/Ist
A A A
JAKARTA - Komnas Disabilitas Indonesia dan Unilever Indonesia mendukung penuh FeminisThemis Academy 2024 dalam rangka menyambut Hari Lahir Pancasila. Ini merupakan sebuah program edukasi mengenai kekerasan seksual dan kesetaraan gender khususnya di kalangan komunitas tuli.

Peluncuran ini ditandai dengan diskusi bertema "Pancasila dan Keadilan Sosial Bagi Perempuan Tuli", bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu keadilan sosial dan hak pendidikan kesehatan seksual serta reproduksi bagi perempuan tuli.

Head of Communication sekaligus Chair of Equity, Diversity & Inclusion (ED&I) Board Unilever Indonesia Kristy Nelwan menjelaskan kolaborasi Unilever Indonesia dengan FeminisThemis berlandaskan pada misi bersama untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil, beragam, dan inklusif.

Tujuan dari penyelenggaraan program FeminisThemis Academy sejalan dengan tiga fokus utama ED&I yakni keadilan gender, keadilan untuk penyandang disabilitas, dan penghapusan diskriminasi dan stigma.

"Unilever Indonesia telah lama berkomitmen untuk mendukung inisiatif-inisiatif yang berfokus pada peningkatan kesetaraan dan inklusivitas. Dalam konteks ini, Unilever Indonesia tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam program-program yang dijalankan oleh FeminisThemis," jelas Kristy, dalam keterangan tertulis, Kamis (29/5/2024).



Salah satu pemenang program "Every U Does Good Heroes 2021", Nissi Taruli Felicia, telah menghadirkan kelas bahasa isyarat bagi karyawan Unilever Indonesia dan memberikan berbagai masukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif.

"Unilever Indonesia sangat bersemangat melanjutkan kolaborasi ini. Kami berharap program ini dapat membantu teman-teman perempuan Tuli memperoleh hak hidup yang aman, adil, dan setara, serta mendapatkan pengetahuan yang memadai tentang hak kesehatan seksual dan reproduksi," lanjut Kristy.

FeminisThemis Academy 2024 akan berlangsung dari Juni hingga September secara hybrid dan akan ditutup pada Hari Bahasa Isyarat Internasional, yang diperingati setiap 23 September. Program ini mencakup beberapa rangkaian kegiatan, seperti training of trainers untuk fasilitator tuli, workshop offline di tiga kota (Bandung, Malang, dan Yogyakarta), serta rangkaian webinar yang mencakup berbagai topik terkait kesehatan seksual dan reproduksi, serta hak-hak perempuan tuli.

Program Manager FeminisThemis Rifka Dyah Safitri menjelaskan, dalam workshop offline, pihaknya akan menyampaikan materi seperti pengenalan anatomi tubuh dan organ reproduksi; pengenalan pubertas; hak kesehatan seksual dan reproduksi dasar; pentingnya consent dan hak batasan tubuh; risiko di ruang digital terkait consent; serta Psychology First Aid (PFA) untuk membantu mengatasi beban atau trauma yang mungkin dirasakan perempuan Tuli.

Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan akan lahir lebih banyak fasilitator tuli yang mampu mengadvokasi isu-isu kesehatan seksual dan reproduksi di komunitas Tuli, serta memberikan manfaat langsung kepada setidaknya 300 teman tuli. Selain itu, melalui media sosial, program ini diharapkan dapat menjangkau hingga 10 ribu orang untuk meningkatkan pemahaman tentang isu kekerasan seksual serta edukasi kesehatan seksual dan reproduksi di komunitas tuli.

"Laporan Indeks Hak Asasi Manusia 2023 menunjukkan sejumlah variabel seperti Hak Sipil termasuk hak memperoleh keadilan, hak atas rasa aman, dan kebebasan berekspresi ataupun berpendapat; serta Hak Sosial antara lain hak atas kesehatan dan pendidikan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tantangan ini secara nyata dirasakan teman-teman penyandang disabilitas, mereka kerap mengalami diskriminasi, ketidakadilan, hingga keterbatasan dalam berekspresi, mendapatkan akses informasi, pendidikan, kesehatan, dan lainnya," tambah Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan.



Unilever Indonesia melalui inisiatif ini menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesetaraan dan inklusivitas, tidak hanya di lingkungan kerja tetapi juga di masyarakat luas. Kolaborasi dengan komunitas FeminisThemis merupakan langkah nyata untuk menciptakan perubahan positif dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi komunitas yang sering kali terpinggirkan.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1490 seconds (0.1#10.140)