Media Asing Sebut Jokowi Sibuk Perbaiki Citra IKN Setelah Pimpinan Otorita Mundur

Minggu, 09 Juni 2024 - 09:25 WIB
loading...
Media Asing Sebut Jokowi...
Presiden Joko Widodo dinilai tengah dalam mode pengendalian kerusakan setelah dua pejabat tinggi Otorita IKN mundur tiba-tiba, menambah keraguan pada proyek itu. FOTO/Ilustrasi/Dok.
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut tengah sibuk berupaya meyakinkan investor dan birokrat tentang prospek ibu kota barunya setelah Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) tiba-tiba mundur dan menimbulkan keraguan tentang masa depan proyek senilai USD32 miliar tersebut.

Seperti dilansir oleh Reuters, Jumat (7/6) lalu, para analis menilai pengumuman Presiden Joko Widodo bahwa ia akan mulai bekerja bulan depan di IKN, tidak akan menghilangkan kekhawatiran mengenai proyek tersebut.

"Kepercayaan investor menurut saya sudah turun. Mereka sudah ragu dan wait and see, antara lain karena status tanah yang tidak jelas, dan juga karena kurangnya transparansi tata kelola ibu kota baru," kata Yanuar Nugroho, mantan Wakil Kepala Staf Presiden kepada Reuters.

"Pengunduran diri ini memperburuk keadaan, alih-alih menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, pemerintah malah berusaha menutupinya," tambahnya, seraya menggambarkan bahwa Presiden saat ini tengah dalam mode pengendalian kerusakan.



Melawat ke IKN hanya sehari setelah dua pucuk pimpinan Otorita IKN mengundurkan diri tanpa penjelasan, Jokowi melakukan peletakan batu pertama terhadap sekolah-sekolah, kompleks perkantoran, serta menjanjikan investasi asing akan datang ke proyek tersebut.

Namun, bertahun-tahun setelah Jokowi mengumumkan proyek utamanya, yang dimaksudkan untuk meringankan beban Jakarta yang padat lalu lintas, tercemar, tenggelam dan padat penduduk, tidak ada pendanaan asing yang masuk.

Juru bicara kepresidenan merujuk pertanyaan mengenai keraguan masa depan IKN pada komentar Presiden Widodo sebelumnya yang mengatakan bahwa proyek tersebut akan terus berjalan sesuai rencana.

Jokowi yang akan meninggalkan jabatannya pada bulan Oktober ini setelah menjalani masa jabatan maksimal dua periode, dihadapkan pada sejumlah masalah di proyek warisannya, di antaranya masalah lahan, pasokan air, ancaman penyakit tropis seperti malaria, dan keengganan yang meluas di kalangan pegawai negeri untuk pindah ke ibu kota baru tersebut.

Reuters menyebut batu sandungan yang lebih besar bagi proyek IKN bisa jadi adalah presiden terpilih, Prabowo Subianto. Sebab, Prabowo yang memenangi pemilu pada bulan Februari lalu, meski menjanjikan kontinuitas IKN, juga memiliki proyek besar sendiri, yakni program makan siang gratis senilai USD29 miliar yang dimaksudkan untuk mengekang stunting.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1750 seconds (0.1#10.140)