Survei dan Inspeksi Proyek Migas Offshore, Atlantis Subsea Kantongi 2 Kontrak Baru

Minggu, 09 Juni 2024 - 08:40 WIB
loading...
Survei dan Inspeksi Proyek Migas Offshore, Atlantis Subsea Kantongi 2 Kontrak Baru
Atlantis Subsea Indonesia (ATLA) pada semester I tahun 2024, memperoleh dua kontrak baru yang merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya yakni pekerjaan survei bawah laut. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) pada semester I tahun 2024, memperoleh dua kontrak baru dari PT Timas Suplindo. Kontrak baru yang didapatkan merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya untuk proyek Gansar, yakni pekerjaan survei bawah laut untuk proyek Petronas Gansar dan Proyek CPOC JDA yakni pekerjaan survei bawah laut proyek MMHE.

“Memasuki di tahun 2024 ini, Perseroan memiliki keinginan untuk membawa ATLA lebih besar lagi dan lebih dikenal sebagai penyedia jasa survei dan inspeksi tidak hanya untuk industri oil and gas , akan tetapi juga untuk industri lainnya yang memerlukan jasa survei dan inspeksi . Dalam rangka untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan telah memperoleh dua kontrak baru dan dua potensi proyek yang masih dalam tahap penjajakan," ujar Direktur Utama ATLA, Yophi Kurniawan.



Ia menambahkan, proyek yang sudah diperoleh merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya, biasanya setelah pekerjaan pertama selesai kemungkinan akan ada pekerjaan selanjutnya dari proyek tersebut yang proses pengerjaannya diserahkan.

"Kedua proyek yang sudah diperoleh tersebut berasal dari klien kami yang sering bekerjasama dengan kami dan kami selalu dipercaya untuk mengerjakan proyek dari mereka yakni PT. Timas Suplindo," terangnya.



Selain itu PT. Atlantis Subsea Indonesia Tbk menyampaikan sedang dalam proses penjajakan dua potensi proyek dari calon klien baru, yang saat ini masih dalam tahapan negosiasi dan belum bisa diungkapkan ke masyarakat.

“Selain itu Perseroan pada semester ke 2 tahun ini, terdapat dua potensi proyek terkait survei yang masih dalam proses penjajakan dan negosiasi oleh Perseroan, untuk keterangan detil proyek belum bisa kami disclosed. Proyek tersebut berasal dari calon klien baru kami sehingga dapat menambah portfolio klien kami, kami berharap dan berusaha dua proyek tersebut dapat kami peroleh di semester 2 tahun 2024," jelas Yophi Kurniawan.

Terkait dengan kinerja akhir tahun 2023, pada akhir tahun 2023 ini, Perseroan membukukan pendapatan proyek sekitar Rp 42 miliar. "Kami bersyukur dengan pencapaian kami di tahun 2023 dimana persaingan kembali meningkat akibat berakhirnya COVID-19 namun kami bisa mencapai pendapatan sebesar Rp42 miliar atas kerja keras manajemen,” jelasnya.

Yophi Kurniawan menambahkan, prospek tahun 2024 cukup menantang dimana tahun ini merupakan tahun politik, yakni diselenggarakannya Pemilu dan Pilkada serentak di daerah, namun Ia mengaku optimistis bisnis di tahun 2024 akan lebih baik karena telah diperolehnya dana IPO meningkatkan modal.

"Kami akan memaksimalkan dana tersebut untuk berusaha mendapatkan nilai kontrak yang lebih besar, karena sebelum-sebelumnya kami tidak bisa melakukan bidding untuk proyek-proyek bernilai besar dikarenakan kami belum memiliki modal yang cukup untuk mengerjakan proyek-proyek bernilai besar," bebernya.

Sebagai informasi PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang survei dan inspeksi, memiliki banyak pengalaman dalam proyek minyak dan gas offshore di lautan domestik maupun internasional. Selain industri minyak dan gas, Perseroan juga memiliki pengalaman survei dan inspeksi untuk pemasangan jaringan kabel komunikasi bawah laut dan dapat juga dapat melayani survei untuk industri lainnya.

Perseroan menawarkan jasa Geophysical Survei untuk menentukan rute di laut, Construction Support yaitu jasa pendukung konstruksi bawah laut, Inspection Repair Maintenance Support untuk mendukung pekerjaan maintenance konstruksi bawah laut dan post construction support untuk inspeksi pasca selesainya konstruksi.

Beberapa porfolio Project yang pernah dikerjakan oleh Perseroan yakni proyek ENI East Sepinggan EPCI Merakes dengan pelanggan Timas Sapura Offshore JV, proyek ENI merakes 7 Intervention Work dengan pelanggan PT Timas Samudera Indonesia,

Lalu proyek Bukit Tua Phase 2B di Selat Madura dengan PT Meindo Elang Indah, proyek EPCI of Well Head platform PTTEP di Laut Myanmar dengan pelanggan PT Timas Suplindo dan proyek Forel-Bronang Project di Bronang dengan pelanggan PT Meindo Elang Indah.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3978 seconds (0.1#10.140)