IHSG Dibuka Jatuh Saat Bursa China Lebih Rendah

Kamis, 25 April 2019 - 09:46 WIB
IHSG Dibuka Jatuh Saat Bursa China Lebih Rendah
IHSG Dibuka Jatuh Saat Bursa China Lebih Rendah
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Kamis (25/4/2019) dibuka menyusut saat bursa Asia lainnya lebih rendah dipimpin kejatuhan bursa China. Pagi ini, IHSG turun 36,280 poin atau setara 0,563% menjadi 6.411,60.

Sebelumnya IHSG pada perdagangan, Rabu (24/4) kemarin ditutup memerah untuk melanjutkan raihan negatif sejak sesi siang, meski sempat menguat pada pembukaan pagi tadi. Hingga akhir sesi, IHSG kehilangan 14.94 poin atau setara minus 0.23% ke level 6.447,88.

Penurunan IHSG pagi ini dipicu antara lain oleh kemerosotan harga saham Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Astra International Tbk (ASII) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Hingga pukul 09.26 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu UNVR turun 1,04% jadi Rp47.850 per unit. Adapun harga saham ASII turun 1,31% ke Rp7.550, BBCA turun 0,27% jadi Rp28.075, BBRI turun 0,68% ke Rp4.370, BMRI turun 0,33% ke Rp7.650, dan TLKM turun 0,52% jadi Rp3.820 per saham.

Di sisi lain sebagian besar saham wilayah Asia lebih rendah pada perdagangan Kamis pagi setelah Wall Street menyusut di tengah laporan hasil laba yang beragam. Pasar saham daratan China tergelincir pada awal sesi dengan Komposit Shanghai menurun 0,51% serta Komposit Shenzhen juga lebih rendah mencapai sebesar 0,323%.

Indeks Hang Seng, Hong Kong juga tergelincir 0,21% ketika di sisi lain indeks Nikkei Jepang mencetak kenaikan 0,25% pada pembukaan dengan indeks Topix 0,155 lebih tinggi. Sementara Bank of Japan akan merilis pernyataan kebijakan moneternya pada hari ini, dengan suku bunga diperkirakan akan tetap tidak berubah.

Selanjutnya tekanan juga terlihat pada indeks Kospi, Korea Selatan usai mengalami tekanan hingga merosot 0,33%. Pergerakan tersebut setelah ekonomi Korea Selatan menyusut secara tak terduga pada kuartal pertama, untuk menjadi kinerja terburuknya sejak krisis keuangan global seperti dilaporkan Reuters.

Saham produsen chip SK Hynix melonjak lebih dari 2,5% setelah perusahaan mengatakan mereka memperkirakan permintaan untuk chip memori bakal kembali pulih pada 2019. Pasar Australia ditutup pada hari Kamis karena hari libur.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6444 seconds (0.1#10.140)