Perluas Pasar International, PYFA Akuisisi Perusahaan Farmasi Asal Australia
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) membeberkan alasan mengakuisisi perusahaan farmasi asal Australia, yakni Probiotec Limited. Aksi korporasi ini untuk memperluas pasar di kancah internasional.
Direktur Utama PYFA, Widjanarko Brotosaputro mengatakan, melalui transaksi tersebut perusahaan dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, bisa meningkatkan pangsa pasar internasional. Ia yakin akuisisi juga membuat perusahaan bisa mengakses teknologi hingga riset dan pengembangan (R&D) yang lebih mumpuni.
“Akses kepada teknologi serta riset dan pengembangan yang lebih mumpuni, di mana dengan adanya rencana transaksi, grup perseroan dapat mendapatkan akses ke teknologi, penelitian, pengetahuan, dan pengembangan produk baru yang lebih mumpuni, dan dapat menghasilkan sinergi yang membawa dampak positif,” ujar pria yang akrab disapa Paulus, Senin (24/6/2024).
Tak hanya itu, langkah pembelian sebagian besar saham itu membuat bisnis PYFA lebih efisien. Perseroan bisa meraih skala ekonomis yang lebih menguntungkan dan mengarah pada efisiensi rantai pasokan, produksi, serta hal-hal lainnya.
“Akses kepada sumber daya, di mana melalui rencana transaksi, grup perseroan memiliki kesempatan untuk dapat memanfaatkan sumber daya Probiotec, seperti fasilitas produksi modern, jaringan yang luas, dan akses ke jaringan distribusi yang lebih baik dalam rangka menghasilkan sinergi yang positif,” paparnya.
Menurut dia, ketika Probiotec masuk ke keluarga besar Pyridam Farma, bersama dengan Holi Pharma dan Ethica Industri farmasi, juga menguatkan sinergi. Baik di sisi penguatan portofolio produk, diversifikasi produk farmasi, dan kesehatan yang lebih luas dan lengkap.
Dalam proses akuisisi Probiotec Limited, Pyridam Farma Tbk menghadapi beberapa kendala umum yang sering muncul dalam akuisisi internasional, yaitu regulasi dan kepatuhan. Di mana, perusahaan harus memenuhi persyaratan regulasi dan kepatuhan dari otoritas untuk perusahaan terbuka di Australia dan Indonesia.
Lalu, integrasi operasional. Tantangan ini dalam mengintegrasikan operasional, budaya perusahaan, dan sistem manajemen antara Pyfa Grup dan Probiotec.
“Pyridam Farma berkomitmen untuk mengatasi semua kendala yang dihadapi melalui perencanaan yang matang dan komunikasi yang transparan dengan semua pemangku kepentingan,” tutupnya.
Direktur Utama PYFA, Widjanarko Brotosaputro mengatakan, melalui transaksi tersebut perusahaan dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, bisa meningkatkan pangsa pasar internasional. Ia yakin akuisisi juga membuat perusahaan bisa mengakses teknologi hingga riset dan pengembangan (R&D) yang lebih mumpuni.
“Akses kepada teknologi serta riset dan pengembangan yang lebih mumpuni, di mana dengan adanya rencana transaksi, grup perseroan dapat mendapatkan akses ke teknologi, penelitian, pengetahuan, dan pengembangan produk baru yang lebih mumpuni, dan dapat menghasilkan sinergi yang membawa dampak positif,” ujar pria yang akrab disapa Paulus, Senin (24/6/2024).
Tak hanya itu, langkah pembelian sebagian besar saham itu membuat bisnis PYFA lebih efisien. Perseroan bisa meraih skala ekonomis yang lebih menguntungkan dan mengarah pada efisiensi rantai pasokan, produksi, serta hal-hal lainnya.
“Akses kepada sumber daya, di mana melalui rencana transaksi, grup perseroan memiliki kesempatan untuk dapat memanfaatkan sumber daya Probiotec, seperti fasilitas produksi modern, jaringan yang luas, dan akses ke jaringan distribusi yang lebih baik dalam rangka menghasilkan sinergi yang positif,” paparnya.
Menurut dia, ketika Probiotec masuk ke keluarga besar Pyridam Farma, bersama dengan Holi Pharma dan Ethica Industri farmasi, juga menguatkan sinergi. Baik di sisi penguatan portofolio produk, diversifikasi produk farmasi, dan kesehatan yang lebih luas dan lengkap.
Dalam proses akuisisi Probiotec Limited, Pyridam Farma Tbk menghadapi beberapa kendala umum yang sering muncul dalam akuisisi internasional, yaitu regulasi dan kepatuhan. Di mana, perusahaan harus memenuhi persyaratan regulasi dan kepatuhan dari otoritas untuk perusahaan terbuka di Australia dan Indonesia.
Lalu, integrasi operasional. Tantangan ini dalam mengintegrasikan operasional, budaya perusahaan, dan sistem manajemen antara Pyfa Grup dan Probiotec.
“Pyridam Farma berkomitmen untuk mengatasi semua kendala yang dihadapi melalui perencanaan yang matang dan komunikasi yang transparan dengan semua pemangku kepentingan,” tutupnya.
(akr)