Induk Sampoerna Menempati Peringkat Pertama Forbes Net Zero Leaders
loading...
A
A
A
Dalam pemeringkatan Net Zero Leaders 2024, Forbes melakukannya dengan melihat pada tiga cakupan upaya perusahaan mencapai net zero emission.
Pertama, emisi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri, dikenal dengan rantai keberlanjutan. Kedua, emisi yang dihasilkan dari penggunaan tenaga listrik, dan ketiga, emisi yang dihasilkan dari seluruh aktivitas perusahaan, termasuk limbah yang dihasilkan oleh perusahaan pemasok dan konsumen yang menggunakan produk mereka.
Aspek lain yang masuk dalam penilaian adalah struktur manajemen masing-masing perusahaan untuk membantu penilaian risiko, tata kelola, strategi, investasi, dan metrik untuk mencapai tujuan dekarbonisasi pada ketiga cakupan di atas, serta kekuatan finansial untuk menghadapi persaingan industri dan gejolak ekonomi.
Penghargaan ini menambah panjang daftar pencapaian atas kinerja PMI dalam menerapkan prinsip dan inisiatif keberlanjutan dalam kegiatan usaha dan operasional perusahaan. Sebelumnya, PMI mencatatkan pencapaian sebagai berikut:
-Peringkat Triple A CDP (Carbon Disclosure Project) selama empat tahun berturut-turut di antara perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia dalam hal transparansi dan kepedulian lingkungan (Februari 2024)
-Masuk dalam Dewan Pemimpin Keterlibatan Pemasok CDP untuk tahun ketujuh (diumumkan pada Maret 2024)
-Pengguna Awal kerangka Taskforce on Nature-related Financial Disclosures (TNFD) (per Januari 2024)
-Masuk ke dalam Dow Jones Sustainability World Index (DJSI) untuk pertama kalinya dan Dow Jones Sustainability North America Composite Index selama empat tahun berturut-turut (penyertaan indeks berlaku efektif per 18 Desember 2023)
-Penghargaan “Prime” status di ISS (Institutional Shareholder Services) ESG Corporate Rating (ISS ESG Rating per 21 November 2023)
-Pengakuan dari Science Based Targets (SBTi) terhadap target pengurangan emisi Hutan, Lahan, dan Pertanian (FLAG). Hal ini menjadikan PMI salah satu dari sedikit perusahaan yang bisa mendapatkan pengakuan ini.
Pertama, emisi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri, dikenal dengan rantai keberlanjutan. Kedua, emisi yang dihasilkan dari penggunaan tenaga listrik, dan ketiga, emisi yang dihasilkan dari seluruh aktivitas perusahaan, termasuk limbah yang dihasilkan oleh perusahaan pemasok dan konsumen yang menggunakan produk mereka.
Aspek lain yang masuk dalam penilaian adalah struktur manajemen masing-masing perusahaan untuk membantu penilaian risiko, tata kelola, strategi, investasi, dan metrik untuk mencapai tujuan dekarbonisasi pada ketiga cakupan di atas, serta kekuatan finansial untuk menghadapi persaingan industri dan gejolak ekonomi.
Penghargaan ini menambah panjang daftar pencapaian atas kinerja PMI dalam menerapkan prinsip dan inisiatif keberlanjutan dalam kegiatan usaha dan operasional perusahaan. Sebelumnya, PMI mencatatkan pencapaian sebagai berikut:
-Peringkat Triple A CDP (Carbon Disclosure Project) selama empat tahun berturut-turut di antara perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia dalam hal transparansi dan kepedulian lingkungan (Februari 2024)
-Masuk dalam Dewan Pemimpin Keterlibatan Pemasok CDP untuk tahun ketujuh (diumumkan pada Maret 2024)
-Pengguna Awal kerangka Taskforce on Nature-related Financial Disclosures (TNFD) (per Januari 2024)
-Masuk ke dalam Dow Jones Sustainability World Index (DJSI) untuk pertama kalinya dan Dow Jones Sustainability North America Composite Index selama empat tahun berturut-turut (penyertaan indeks berlaku efektif per 18 Desember 2023)
-Penghargaan “Prime” status di ISS (Institutional Shareholder Services) ESG Corporate Rating (ISS ESG Rating per 21 November 2023)
-Pengakuan dari Science Based Targets (SBTi) terhadap target pengurangan emisi Hutan, Lahan, dan Pertanian (FLAG). Hal ini menjadikan PMI salah satu dari sedikit perusahaan yang bisa mendapatkan pengakuan ini.
(akr)