BRIsyariah Tekan Pembiayaan Bermasalah di Level 3,9%
loading...
A
A
A
JAKARTA - BRIsyariah hingga semester I/2020 berhasil menekan pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financig (NPF) gross di angka 3,9%. Adapun pada tahun lalu, NPF berada di angka 4,98%.
"Kami harapkan NPF dapat terus ditekan pada kisaran 3,5%-4%. Kita akan terus perbaiki pembiayaan dan cover risiko. Kita akan terus tingkatkan kemampuan untuk membentuk cadangan," ujar Direktur Operasional BRISyariah Fahmi Subandi saat konferensi pers virtual di Jakarta Senin (24/8/2020). (Baca juga: Awas, Rontoknya Laba Bank BUMN Bakal Berlanjut )
Saat ini coverage ratio berada di angka 71,4%. Hingga akhir tahun perseroan berharap bisa di angka 90% hingga 100%. Disamping itu, pertumbuhan BRIsyariah juga didorong oleh implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Aceh.
Sepanjang triwulan II 2020, BRIsyariah telah membuka 26 unit kerja baru di Provinsi Aceh dengan sistem co-location dengan BRI. "Pembukaan jaringan BRIsyariah di seluruh unit kerja BRI di Aceh mengakselerasi proses konversi Bisnis BRI di Aceh yang ditargetkan selesai di semester 2 tahun 2020," jelas Direktur Kepatuhan BRIsyariah, Yana Soeprianan. (Baca juga: Tol Trans Sumatera Ruas Sigli-Banda Aceh Seksi 4 Siap Diresmikan Presiden )
Total kredit BRI yang telah dikonversi BRIsyariah hingga Juni 2020 mencapai 82,98% dari total kredit yang direncanakan akan dialihkan tahun ini dari BRI. Sementara Dana Pihak Ketiga yang telah dikonversi dalam rangka implementasi Qanun LKS mencapai 53,18% dari total yang ditargetkan.
"Kami harapkan NPF dapat terus ditekan pada kisaran 3,5%-4%. Kita akan terus perbaiki pembiayaan dan cover risiko. Kita akan terus tingkatkan kemampuan untuk membentuk cadangan," ujar Direktur Operasional BRISyariah Fahmi Subandi saat konferensi pers virtual di Jakarta Senin (24/8/2020). (Baca juga: Awas, Rontoknya Laba Bank BUMN Bakal Berlanjut )
Saat ini coverage ratio berada di angka 71,4%. Hingga akhir tahun perseroan berharap bisa di angka 90% hingga 100%. Disamping itu, pertumbuhan BRIsyariah juga didorong oleh implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Aceh.
Sepanjang triwulan II 2020, BRIsyariah telah membuka 26 unit kerja baru di Provinsi Aceh dengan sistem co-location dengan BRI. "Pembukaan jaringan BRIsyariah di seluruh unit kerja BRI di Aceh mengakselerasi proses konversi Bisnis BRI di Aceh yang ditargetkan selesai di semester 2 tahun 2020," jelas Direktur Kepatuhan BRIsyariah, Yana Soeprianan. (Baca juga: Tol Trans Sumatera Ruas Sigli-Banda Aceh Seksi 4 Siap Diresmikan Presiden )
Total kredit BRI yang telah dikonversi BRIsyariah hingga Juni 2020 mencapai 82,98% dari total kredit yang direncanakan akan dialihkan tahun ini dari BRI. Sementara Dana Pihak Ketiga yang telah dikonversi dalam rangka implementasi Qanun LKS mencapai 53,18% dari total yang ditargetkan.
(ind)