Capai Ekonomi Berkelanjutan, Wadirut KB Bank: Green Loan Punya Potensi Besar
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) menunjukkan komitmennya untuk terus implementasikan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) dalam kebijakan bisnisnya. Transformasi bisnis di bawah pengendali saham baru asal Korea Selatan (Korsel), yaitu Kookmin Bank terus dilakukan, salah satunya melalui penyaluran kredit hijau.
Penyaluran kredit hijau ini diproyeksikan untuk bergerak pada sektor energi terbarukan, produk ekoefisiensi, serta transportasi ramah lingkungan atau Electric Vehicle (EV). Wakil Direktur Utama KB Bank Robby Mondong mengatakan, pembiayaan hijau (green loan) memiliki potensi yang begitu besar.
“Perusahaan melihat pembiayaan hijau (green loan) mempunyai potensi besar di Indonesia. Pembiayaan hijau berpotensi meningkat sejalan dengan tumbuhnya perekonomian secara umum maupun ekosistem ekonomi hijau secara khusus,” katanya, seperti dikutip pada Rabu (3/7/2024).
Robby menegaskan, melalui upaya ini KB Bank turut meneruskan jejak sang induk usaha, yaitu KB Financial Group (KBFG) sebagai pelopor ESG di Korea Selatan, dengan menerapkan ESG dalam proses bisnis dan kegiatan operasionalnya di Tanah AIr.
“Kami percaya dengan ikut aktif dalam pembiayaan berbasis ESG, dapat memberikan dorongan untuk mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi berkelanjutan, mendorong inovasi teknologi dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor ini,” tuturnya.
Komitmen KB Bank tersebut tentunya diwujudkan melalui aksi nyata. Misalnya saja beberapa waktu lalu, perusahaan telah memberikan fasilitas kredit sejumlah senilai 20 juta Dolar AS, atau lebih dari Rp309 miliar kepada PT Energi Makmur Buana (INVI), yang merupakan anak usaha dari PT Indika Energy.
Pemberian kredit ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik komersial nasional. Antara lain, seperti pengadaan electric bus untuk Trans Jakarta dan pembiayaan untuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Sejalan dengan target KB Bank untuk meningkatkan kontribusi kredit hijau dalam portofolio kreditnya, bank dengan kode saham BBKP ini resmi menandatangani perjanjian kerja sama strategis untuk membangun ekosistem keuangan terkait pertanian tebu di Indonesia.
Kerja sama tersebut terjalin dengan perusahaan produsen gula, PT Pabrik Gula Rajawali II (PG Rajawali II) dan perusahaan data analitik terkait pertanian dengan menggunakan teknologi satelit, PT Mata Langit Solusindo (MATA). Melalui pendandatanganan perjanjian ini, KB Bank berkomitmen untuk mendukung lebih dari 5.000 kebun tebu yang merupakan bagian dari Rajawali II, dengan menggunakan teknologi keuangan canggih KB.
Sementara itu, MATA akan menyediakan solusi data yang memungkinkan pemantauan kondisi cuaca, kelembaban tanah, jumlah pupuk, dan kesehatan tebu. Hal itu dilakukan dengan menggunakan teknologi satelit yang dapat memberikan data perkiraan produksi tebu dalam enam bulan sebelum panen.
Terkait upaya ini, Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee mengatakan bahwa salah satu rencana besar perusahaan adalah mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Tanah Air. Menurutnya, Indonesia memiliki masa depan yang baik dan potensi yang sangat besar dari sumber daya alam (SDA).
“Kita semua tahu bahwa Indonesia memiliki masa depan yang cukup baik dan akan terus berkembang, serta memiliki kekuatan di masa depan. Kami dari KB Bank ingin mendampingi pertumbuhan tersebut,” terang Tom dalam keterangan resmi.
Komitmen KB Bank dalam menjalankan green banking dapat dilihat dari kinerja pembiayaan yang mencatatkan kinerja positif. Sepanjang 2023, KB Bank telah menyalurkan pembiayaan pada sektor usaha berkelanjutan hingga mencapai Rp4,55 triliun, naik 21 persen year on year (yoy), jika dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp3,76 triliun.
Oleh karena itu, penyaluran kredit hijau ini terus diperluas ke berbagai sektor. Hal ini semakin dipertegas usai transformasi besar-besaran yang dilakukan oleh KB Bank beberapa waktu lalu. Robby menegaskan, perusahaan terus befokus menyalurkan modal usaha di lima sektor utama, yakni electric vehicle (EV), infrastruktur, agrikultur, kesehatan, dan UMKM.
“KB Bank berkomitmen mengimplementasikan prinsip ESG melalui penyaluran kredit hijau yang bergerak pada sektor energi terbarukan, produk ekoefisiensi, serta transportasi ramah lingkungan, namun tetap membuka kesempatan pembiayaan ke seluruh sektor berkelanjutan," ujarnya.
Penyaluran kredit hijau ini diproyeksikan untuk bergerak pada sektor energi terbarukan, produk ekoefisiensi, serta transportasi ramah lingkungan atau Electric Vehicle (EV). Wakil Direktur Utama KB Bank Robby Mondong mengatakan, pembiayaan hijau (green loan) memiliki potensi yang begitu besar.
“Perusahaan melihat pembiayaan hijau (green loan) mempunyai potensi besar di Indonesia. Pembiayaan hijau berpotensi meningkat sejalan dengan tumbuhnya perekonomian secara umum maupun ekosistem ekonomi hijau secara khusus,” katanya, seperti dikutip pada Rabu (3/7/2024).
Robby menegaskan, melalui upaya ini KB Bank turut meneruskan jejak sang induk usaha, yaitu KB Financial Group (KBFG) sebagai pelopor ESG di Korea Selatan, dengan menerapkan ESG dalam proses bisnis dan kegiatan operasionalnya di Tanah AIr.
“Kami percaya dengan ikut aktif dalam pembiayaan berbasis ESG, dapat memberikan dorongan untuk mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi berkelanjutan, mendorong inovasi teknologi dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor ini,” tuturnya.
Komitmen KB Bank tersebut tentunya diwujudkan melalui aksi nyata. Misalnya saja beberapa waktu lalu, perusahaan telah memberikan fasilitas kredit sejumlah senilai 20 juta Dolar AS, atau lebih dari Rp309 miliar kepada PT Energi Makmur Buana (INVI), yang merupakan anak usaha dari PT Indika Energy.
Pemberian kredit ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik komersial nasional. Antara lain, seperti pengadaan electric bus untuk Trans Jakarta dan pembiayaan untuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Sejalan dengan target KB Bank untuk meningkatkan kontribusi kredit hijau dalam portofolio kreditnya, bank dengan kode saham BBKP ini resmi menandatangani perjanjian kerja sama strategis untuk membangun ekosistem keuangan terkait pertanian tebu di Indonesia.
Kerja sama tersebut terjalin dengan perusahaan produsen gula, PT Pabrik Gula Rajawali II (PG Rajawali II) dan perusahaan data analitik terkait pertanian dengan menggunakan teknologi satelit, PT Mata Langit Solusindo (MATA). Melalui pendandatanganan perjanjian ini, KB Bank berkomitmen untuk mendukung lebih dari 5.000 kebun tebu yang merupakan bagian dari Rajawali II, dengan menggunakan teknologi keuangan canggih KB.
Sementara itu, MATA akan menyediakan solusi data yang memungkinkan pemantauan kondisi cuaca, kelembaban tanah, jumlah pupuk, dan kesehatan tebu. Hal itu dilakukan dengan menggunakan teknologi satelit yang dapat memberikan data perkiraan produksi tebu dalam enam bulan sebelum panen.
Terkait upaya ini, Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee mengatakan bahwa salah satu rencana besar perusahaan adalah mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Tanah Air. Menurutnya, Indonesia memiliki masa depan yang baik dan potensi yang sangat besar dari sumber daya alam (SDA).
“Kita semua tahu bahwa Indonesia memiliki masa depan yang cukup baik dan akan terus berkembang, serta memiliki kekuatan di masa depan. Kami dari KB Bank ingin mendampingi pertumbuhan tersebut,” terang Tom dalam keterangan resmi.
Komitmen KB Bank dalam menjalankan green banking dapat dilihat dari kinerja pembiayaan yang mencatatkan kinerja positif. Sepanjang 2023, KB Bank telah menyalurkan pembiayaan pada sektor usaha berkelanjutan hingga mencapai Rp4,55 triliun, naik 21 persen year on year (yoy), jika dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp3,76 triliun.
Oleh karena itu, penyaluran kredit hijau ini terus diperluas ke berbagai sektor. Hal ini semakin dipertegas usai transformasi besar-besaran yang dilakukan oleh KB Bank beberapa waktu lalu. Robby menegaskan, perusahaan terus befokus menyalurkan modal usaha di lima sektor utama, yakni electric vehicle (EV), infrastruktur, agrikultur, kesehatan, dan UMKM.
“KB Bank berkomitmen mengimplementasikan prinsip ESG melalui penyaluran kredit hijau yang bergerak pada sektor energi terbarukan, produk ekoefisiensi, serta transportasi ramah lingkungan, namun tetap membuka kesempatan pembiayaan ke seluruh sektor berkelanjutan," ujarnya.
(ars)