Terancam Krisis Bahan Bakar, Negara UE Ini Coba Pulihan Pasokan Minyak Rusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Slovakia mengaku sudah menawarkan solusi teknis kepada Ukraina untuk memulihkan pasokan minyak Rusia yang dihentikan ke kilang Slovakia dan Hongaria. Upaya mengembalikan aliran minyak Rusia terus dilakukan negara Uni Eropa (UE) ini, menyusul efek dari blokade itu bisa memicu krisis bahan bakar pada awal September, mendatang.
Anggota Uni Eropa Timur yakni Slovakia dan Hongaria tidak lagi mendapatkan pasokan minyak dari Rusia melalui Ukraina, setelah Kiev menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan Lukoil. Kebijakan ini menjadi tekanan buat kilang Hongaria dan Slovakia yang dimiliki oleh grup minyak dan gas Hongaria, MOL.
Perselisihan itu telah menunjukkan bagaimana beberapa negara Uni Eropa masih bergantung pada energi Rusia lebih dari dua tahun setelah keputusan blok tersebut untuk menghentikan impor minyak menyusul invasi Moskow ke Ukraina.
Pemerintah di Bratislava dan Budapest, yang menentang sanksi terhadap Moskow dan mengirim bantuan militer ke Kiev mengecam langkah Ukraina atas penghentian pasokan Lukoil dan masih mencoba mediasi Uni Eropa dalam perselisihan tersebut.
Kepala staf Perdana Menteri Hongaria, Gergely Gulyas mengatakan, bahwa keputusan Ukraina adalah pemerasan untuk posisi Hongaria dan Slovakia tentang perang Rusia di Ukraina.
Sementara itu Kantor pemerintah Slovakia mengatakan, Perdana Menteri Robert Fico telah berbicara dengan mitranya dari Ukraina Denys Shmyhal pada hari Jumat.
"(Fico) mengusulkan kepada mitra Ukraina solusi teknis di mana beberapa negara termasuk Slovakia harus berpartisipasi," kata kantor itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Disebutkan bahwa pasokan alternatif lebih mahal dan mungkin tidak cocok secara teknologi untuk kilang Slovnaft Slovakia. Negosiasi intensif akan terjadi pada tingkat tertinggi dalam beberapa jam dan hari mendatang, tambahnya.
Anggota Uni Eropa Timur yakni Slovakia dan Hongaria tidak lagi mendapatkan pasokan minyak dari Rusia melalui Ukraina, setelah Kiev menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan Lukoil. Kebijakan ini menjadi tekanan buat kilang Hongaria dan Slovakia yang dimiliki oleh grup minyak dan gas Hongaria, MOL.
Perselisihan itu telah menunjukkan bagaimana beberapa negara Uni Eropa masih bergantung pada energi Rusia lebih dari dua tahun setelah keputusan blok tersebut untuk menghentikan impor minyak menyusul invasi Moskow ke Ukraina.
Pemerintah di Bratislava dan Budapest, yang menentang sanksi terhadap Moskow dan mengirim bantuan militer ke Kiev mengecam langkah Ukraina atas penghentian pasokan Lukoil dan masih mencoba mediasi Uni Eropa dalam perselisihan tersebut.
Kepala staf Perdana Menteri Hongaria, Gergely Gulyas mengatakan, bahwa keputusan Ukraina adalah pemerasan untuk posisi Hongaria dan Slovakia tentang perang Rusia di Ukraina.
Sementara itu Kantor pemerintah Slovakia mengatakan, Perdana Menteri Robert Fico telah berbicara dengan mitranya dari Ukraina Denys Shmyhal pada hari Jumat.
"(Fico) mengusulkan kepada mitra Ukraina solusi teknis di mana beberapa negara termasuk Slovakia harus berpartisipasi," kata kantor itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Disebutkan bahwa pasokan alternatif lebih mahal dan mungkin tidak cocok secara teknologi untuk kilang Slovnaft Slovakia. Negosiasi intensif akan terjadi pada tingkat tertinggi dalam beberapa jam dan hari mendatang, tambahnya.