Semakin Menyala, Pegadaian Raup Laba Bersih Rp2,9 Triliun Pada Semester I - 2024

Selasa, 30 Juli 2024 - 16:13 WIB
loading...
Semakin Menyala, Pegadaian...
Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan (keempat dari kiri) bersama jajaran Direksi PT Pegadaian. (Foto: iNews Media Group/Jack Newa)
A A A
JAKARTA - PT Pegadaian semakin menyala dengan mencatatkan kinerja positif pada Semester I - 2024 dengan mencetak laba bersih sebesar Rp2,9 triliun. Pencapaian ini tumbuh 37,9 persen dibandingkan kinerja di periode yang sama pada 2023 lalu sebesar Rp2,1 triliun.

Pemaparan pencapaian kinerja keuangan Semester I PT Pegadaian tersebut disampaikan langsung Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan dalam acara “Overview Kinerja Keuangan Semester I PT Pegadaian Tahun 2024" pada Selasa (30/7/2024) di Ruang Komunal The Gade Tower, Jakarta.

“Alhamdulillah pada pertengahan tahun 2024 ini Pegadaian berhasil menorehkan kinerja yang positif. Pencapaian ini berkat kerja keras dan kegigihan seluruh insan Pegadaian, yang diberikan kepada perusahaan dan service excellence kepada seluruh nasabah, serta dukungan holding ultra mikro BRI dan PNM,” ujar Damar.

Perolehan laba tersebut juga didukung dengan pendapatan usaha perusahaan yang juga mengalami kenaikan sebesar secara Year on Year (YoY) naik 35,86 persen dari Rp11,83 triliun per 30 Juni 2023 menjadi Rp16,08 triliun sampai dengan Juni 2024.

Sementara aset Pegadaian pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp 93,6 triliun naik 13,3 persen dari Desember 2023 sebesar Rp82,6 triliun. “Kami juga berterima kasih kepada seluruh Sahabat Pegadaian (nasabah) atas kepercayaannya menggunakan seluruh produk dan layanan Pegadaian,” ujarnya.

Pertumbuhan Penyaluran Pinjaman

Pertumbuhan kinerja perusahaan yang semakin baik juga turut didorong oleh peningkatan jumlah nasabah Pegadaian sebesar 9,14 persen dari 22,8 juta orang pada Juni 2023 menjadi 24,9 juta orang pada Juni 2024.

Outstanding pinjaman pun tumbuh 22,5 persen dari Rp62,9 triliun pada Juni 2023 menjadi Rp77 triliun pada Juni 2024. Sementara Non Performing Loan (NPL) berhasil ditekan di angka 1,01 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 1,55 persen.

Hadirnya Pegadaian, Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai induk Holding Ultra Mikro (Holding UMi) membawa angin segar pada ekonomi Indonesia, khususnya UMKM.

Tercatat hingga 2023 jumlah UMKM yang belum memperoleh akses ke sumber pendanaan formal menurun drastis menjadi 17 persen dari total UMKM yang sebelumnya berjumlah 66,7 persen pada 2021.

Pegadaian menargetkan penyaluran pembiayaan senilai Rp75 triliun pada tahun ini. Adapun penyaluran pembiayaan tersebut merupakan total dari program gadai dan non gadai. “Kalau secara keseluruhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun Rp75 triliun,” kata Damar.

Kontribusi Program Gadai

Damar menyebutkan program gadai berkontribusi lebih dari 82 persen dari bisnis perseroan. Pembiayaan merupakan salah dukungan Pegadaian kepada nasabah terutama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk dapat naik kelas.

Selain pembiayaan, anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI) tersebut juga memberikan pelatihan kepada para UMKM untuk memberikan edukasi menjalankan usaha yang baik. Selain itu, Pegadaian juga memberikan wadah bagi UMKM melalui program The Gadepreneur Space untuk memasarkan produk jualannya tanpa dipungut biaya.

Pegadaian berharap fasilitas yang diberikan dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM untuk mengoptimalkan jualannya bahkan sampai ke luar negeri. Sejalan dengan pencapaian ini, Pegadaian berkomitmen untuk terus memberikan produk dan layanan terbaik bagi masyarakat, serta menghasilkan kinerja terbaik.

Tidak hanya dalam industri pergadaian dan pembiayaan UMKM, bahkan kini Pegadaian mulai melebarkan sayapnya dalam mengembangkan ekosistem emas untuk terwujudnya visi perusahaan dan mendukung pemerintah mencapai Indonesia Emas 2025.

Damar berharap, Pegadaian dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tidak hanya melalui gadai, namun pembiayaan dan produk investasi Pegadaian. Pegadaian sebagai market leader di industri pergadaian, terus berupaya untuk melakukan peningkatan dan pengembangan terhadap bisnis dan digitalisasi.

“Peningkatan dan pengembangan bisnis dan digitalisasi dapat mencapai visi perusahaan sebagai The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan agen inklusi keuangan pilihan utama masyarakat,” tambah Damar.
(skr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1100 seconds (0.1#10.140)