Permintaan Emas Indonesia Duduki Peringkat 8 Terbesar di Dunia

Jum'at, 02 Agustus 2019 - 17:34 WIB
Permintaan Emas Indonesia Duduki Peringkat 8 Terbesar di Dunia
Permintaan Emas Indonesia Duduki Peringkat 8 Terbesar di Dunia
A A A
JAKARTA - Berdasarkan data yang diriIis oleh World Gold Council tahun 2018, Indonesia menduduki peringkat kedelapan dengan permintaan Emas terbesar di dunia dengan total 64,1 metrik ton. Dimana 41,9 metrik ton adalah perhiasan dan 22,2 metrik ton adalah Emas batangan dan Emas koin.

Melalui data tersebut, minat masyarakat untuk memiliki Emas tetap tinggi sekalipun harga Emas cenderung naik dari waktu ke waktu. Seiring minat yang stabil, salah satu platform beli, simpan dan jual emas yakni Treasury terus mendukung masyarakat untuk terus #PunyaSimpenan Emas.

Salah satunya dengan mempersembahkan Emas 24 Karat dengan desain mewah menawan layaknya perhiasan, serta kaya akan nilai budaya, yaitu Koin Nusantara. Anang Samsudin selaku PR Manager Treasury menjelaskan, pihaknya terus meningkatkan penjualan emas yakni lewat peluncuran produk emas murni.

"Kami ingin selalu hadir untuk mendukung setiap harapan masyarakat dalam memiliki simpanan Emas. Kali ini, kami mempersembahkan Koin Nusantara sebagai alternatif bagi mereka yang gemar mengoleksi perhiasan dan Logam Mulia sekaligus. Karena Koin Nusantara memiliki kandungan Emas Murni 99,99% dibalut dengan desain yang begitu indah. Sehingga cocok untuk dijadikan koleksi dan simpanan jangka panjang yang bernilai lebih," ujar Anang di Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Edisi perdana Koin Nusantara terinspirasi dari Dinar dan ragam budaya di Nusantara, yaitu Songket Pandai Sikek yang mewah dan Tenun Subahnale yang indah. Koin Nusantara tersedia dalam dua edisi, yaitu Koin Nusantara Edisi 1 Dinar Padang dengan berat 4.4 Gram dan Koin Nusantara Edisi 0,5 Dinar Lombok dengan berat 2,2 Gram.

Koin Nusantara Edisi 1 Dinar Padang, terinspirasi dari indahnya bangunan Masjid Raya Sumatera Barat di Kota Padang yang atapnya berbentuk gonjong, seperti rumah adat Minang atau Rumah Gadang. Berpadu dengan motif kain Songket Pandai Sikek yang mewah karena terbuat dari benang Emas.

Motif Pandai Sikek merupakan cerminan dari falsafah kehidupan yang dianut masyarakat adat minang, yang biasanya dilambangkan dengan hewan, tumbuhan ataupun benda lainya yang memiliki makna tersendiri dari setiap desainnya.

Koin Nusantara Edisi 0,5 Dinar Lombok, terinspirasi dari pulau yang dikenal sebagai Pulau 1.000 Masjid. Masjid Islamic Center Nusa Tenggara Barat menjadi inspirasi karena bangunannya yang terlihat begitu megah dengan Kubah raksasa berwarna keemasan hijau tua bermotif Sasambo, yang mewakili tiga suku di NTB; Sasak, Samawa dan Mbojo.

Dipadukan dengan motif Kain Tenun Subahnale yang memiliki ciri khas motif segi enam, dimana di dalam setiap motif tersebut, berisi berbagai corak, seperti bunga atau bentuk abstrak. Nama Subahnale diambil dari kalimat Subhanallah, yang banyak diucapkan selama proses pembuatan kain. Koin Nusantara dibuat dengan desain eksklusif yang khas dan diproduksi secara terbatas hanya sejumlah 1.000 keping, untuk kedua edisi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6776 seconds (0.1#10.140)