Diajak BNI ke Korea, Darwinah Bagikan Kiat Sukses Wirausaha pada Pekerja Migran

Minggu, 04 Agustus 2019 - 23:05 WIB
Diajak BNI ke Korea, Darwinah Bagikan Kiat Sukses Wirausaha pada Pekerja Migran
Diajak BNI ke Korea, Darwinah Bagikan Kiat Sukses Wirausaha pada Pekerja Migran
A A A
JAKARTA - Darwinah, mantan pekerja migran Indonesia (PMI) yang sukses berwirausaha dan mengangkat martabat perekonomiannya setelah kembali ke tanah air, membagikan pengalamannya kepada para pekerja migran Indonesia di Korea Selatan (Korsel), Minggu (4/8/2019).

Dalam Sesi Edukasi yang digelar BNI bersama beberapa lembaga terkait, terlihat antusiasime dari sekitar 350 PMI yang hadir pada seminar yang berlangsung di Gimhae, Korsel.

Darwinah berbagi kisah tentang masa-masa perjuangannya hingga mampu berdikari seperti saat ini. Kesuksesannya ditandai antara lain dengan didirikannya perusahaan dagang UD Kenanga Mandiri yang memproduksi berbagai makanan khas Indramayu, mulai dari keripik usus, keripik mangga, dan jus mangga.

Produk yang dihasilkan para mantan PMI pun ikut dijajakan oleh Darwinah. UD Kenanga Mandiri ini pun ditingkatkan statusnya menjadi Agen46 BNI, sehingga Darwinah pun dapat memberikan layanan perbankan bagi warga di sekitarnya.

Tidak hanya di Korsel, Darwinah juga kerap meluangkan waktu untuk berbagi ilmu, antara lain menjadi pendamping kewirausahaan pada program Indonesia Business Link (IBL) di Indramayu, serta menjadi mentor kewirausahaan pada program capacity building yang diinisiasi Bank Indonesia dan Kementerian Ketenagakerjaan.

Sejak 2016 hingga saat ini Darwinah juga aktif sebagai pengajar sekaligus koordinator kegiatan kewirausahaan di Rumah Edukasi PMI yang didirikan oleh BNI di bawah naungan Program KAMI Bersama BNI di Indramayu.

Kemampuan berbagi dan pengetahuannya itu, dia dapatkan dari pengalaman panjang sebagai PMI di Hong Kong pada periode waktu 2004–2008.

Seminar sehari di Korsel tersebut dibuka oleh Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sondang Martha Samosir.

Sondang menyatakan pentingnya pembukaan rekening Indonesia bagi PMI di Korsel untuk membantu pengeloaan keuangan bagi PMI, mengingat banyaknya PMI yang ketika kembali ke Indonesia kehabisan uang.

“Karena uang hasil kerja mereka tidak dikelola dengan baik oleh PMI sendiri atau oleh keluarga yang dipercayakan dengan uang itu, uangnya malah habis setelah tiba di tanah air. Hal tersebut dikarenakan banyaknya rekening PMI yang menggunakan nama keluarga sehingga digunakan oleh keluarga PMI untuk hal yang tidak seharusnya,” ujar Sondang.

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan, pekerja migran Indonesia yang buka rekening di BNI bisa menabung langsung ke rekening BNI.

Menurutnya, pembukaan rekening ini dapat dilakukan di semua negara yang terdapat perwakilan BNI, yaitu di Malaysia, UAE, Taiwan, Belanda, Qatar, Saudi Arabia, Hong Kong, Korea Selatan, Singapura, Inggris, Amerika dan Jepang.

Hingga Juni 2019, tercatat pembukaan rekening diaspora/PMI di luar negeri oleh BNI tumbuh 20% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Demikian juga dengan dana pihak ketiga diaspora/PMI yang ditabungkan di BNI tumbuh 40%.

Produk tabungan yang dibukakan bagi para PMI di luar negeri ini sama dengan produk sejenis di dalam negeri. Kantor-kantor cabang BNI di Luar Negeri membantu pemasarannya untuk para PMI.

Terbukanya wawasan terkait jasa keuangan tersebut mulai meningkat diantara para PMI, salah satunya karena BNI bekerjasama dengan lembaga terkait terus menggelar workshop, seperti di Korsel pada Agustus dan di Singapura pada Juli 2019.

Selama Semester I/2019, BNI telah menyelenggarakan 11 pelatihan dengan jumlah peserta mencapai 1.040 PMI. Tahun lalu, BNI juga berperan aktif dalam menyelenggarakan 42 pelatihan di luar negeri dan dihadiri oleh 1.834 PMI.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6525 seconds (0.1#10.140)