Dukung Pembangunan Berlanjutan, Lippo Karawaci Lakukan Daur Ulang Limbah
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yakin bahwa keberlanjutan adalah strategi yang sangat penting yang dapat menggerakkan penciptaan nilai dan pertumbuhan jangka panjang bagi organisasi. Untuk itu, tahun lalu di kawasan Lippo Village (LV), telah dimulai operasional daur ulang air limbah.
Hal ini ditandai dengan peluncuran fasilitas daur ulang air limbah yang baru pada Februari 2023. Fasilitas tersebut menggunakan proses ultrafiltrasi canggih untuk mengolah air limbah yang diproses oleh Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang sudah ada, mengubahnya menjadi air bersih yang sesuai standar.
Air daur ulang ini, meskipun tidak layak untuk diminum, berfungsi sebagai sumber daya yang berharga bagi pelanggan komersial. Mereka dapat memanfaatkannya sebagai sumber air alternatif untuk kegiatan seperti membilas toilet dan pengoperasian menara pendingin.
LV memiliki rencana untuk meningkatkan volume air yang diolah dari penampungan air hujan dan air limbah daur ulang. Saat ini, fasilitas daur ulang air limbah beroperasi dengan kapasitas 25 liter per detik (lps) pada tahap awal, dengan target mencapai kapasitas akhir 100 lps untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Dengan menggunakan kembali air limbah melalui proses daur ulang ini, LPKR telah menunjukkan komitmennya terhadap praktik pengelolaan air yang berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan.
Group CEO LPKR John Riady mengatakan, di dalam kondisi ekonomi global yang terus dinamis akibat dari perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi di masa depan, aspek keberlanjutan menjadi fondasi ketangguhan bisnis. ”Di LPKR, diyakini bahwa keberlanjutan adalah strategi yang sangat penting yang dapat menggerakkan penciptaan nilai dan pertumbuhan jangka panjang bagi organisasi,” katanya dalam siaran pers, Rabu (14/8/2024).
Oleh karena itu, LPKR menekankan integrasi keberlanjutan dalam strategi bisnis utama, pekerjaan, dan manajemen risiko. Tujuannya memastikan direksi dan tim manajemen organisasi menerapkan pendekatan menyeluruh yang menyertakan berbagai aspek ESG dari bisnis, sekaligus memaksimalkan potensi dari peningkatan efisiensi dan peluang-peluang baru.
Hal ini ditandai dengan peluncuran fasilitas daur ulang air limbah yang baru pada Februari 2023. Fasilitas tersebut menggunakan proses ultrafiltrasi canggih untuk mengolah air limbah yang diproses oleh Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang sudah ada, mengubahnya menjadi air bersih yang sesuai standar.
Air daur ulang ini, meskipun tidak layak untuk diminum, berfungsi sebagai sumber daya yang berharga bagi pelanggan komersial. Mereka dapat memanfaatkannya sebagai sumber air alternatif untuk kegiatan seperti membilas toilet dan pengoperasian menara pendingin.
LV memiliki rencana untuk meningkatkan volume air yang diolah dari penampungan air hujan dan air limbah daur ulang. Saat ini, fasilitas daur ulang air limbah beroperasi dengan kapasitas 25 liter per detik (lps) pada tahap awal, dengan target mencapai kapasitas akhir 100 lps untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Dengan menggunakan kembali air limbah melalui proses daur ulang ini, LPKR telah menunjukkan komitmennya terhadap praktik pengelolaan air yang berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan.
Group CEO LPKR John Riady mengatakan, di dalam kondisi ekonomi global yang terus dinamis akibat dari perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi di masa depan, aspek keberlanjutan menjadi fondasi ketangguhan bisnis. ”Di LPKR, diyakini bahwa keberlanjutan adalah strategi yang sangat penting yang dapat menggerakkan penciptaan nilai dan pertumbuhan jangka panjang bagi organisasi,” katanya dalam siaran pers, Rabu (14/8/2024).
Oleh karena itu, LPKR menekankan integrasi keberlanjutan dalam strategi bisnis utama, pekerjaan, dan manajemen risiko. Tujuannya memastikan direksi dan tim manajemen organisasi menerapkan pendekatan menyeluruh yang menyertakan berbagai aspek ESG dari bisnis, sekaligus memaksimalkan potensi dari peningkatan efisiensi dan peluang-peluang baru.
(poe)